Saat dunia di sibukan dengan berita hacker bernama Bjorka, di belahan tempat lain para anak muda tengah berjuang bersama menyuarakan pendapatnya terhadap respon atas kebijakan kenaikan BBM yang sebelumnya ditetapkan secara nasional oleh Presiden RI.
Ketika melihat beberapa portal berita yang juga menyoroti demo hari ini, gambaran suasana yang terjadi disana mungkin sedikit riweh (rusuh) beberapa kelompok pemuda tersebut harus mendapatkan semburan air dari petugas yang melakukan pengawasan terhadap jalannya unjuk rasa itu, dan tidak sedikit anak muda yang harus menahan perihnya mata akibat terkena semprotan gas air mata.Â
Mungkin dari peristiwa ini kita dapat menggambarkan bahwa para pemuda ini rela untuk berkorban, berkumpul membentuk kelompok menyuarakan dan merespon kebijakan kenaikan BBM ini. Apa yang lantas mendorong kelompok pemuda di Aceh tersebut?Â
Untuk menjawab ini kita mungkin perlu memiliki hipotesis bahwa dampak yang akan ditimbulkan dari kenaikan harga BBM ini terhadap keberlangsungan masyarakat nilainya sangat tinggi. Hal ini dengan alasan yang menurut saya dapat diterima adalah kelompok anak muda ini rela untuk meluangkan waktu berharganya menyuarakan pendapat menolak kebijakan kenaikan harga BBM yang sejatinya sudah disahkan.
Bagaimana kita seharusnya melakukan respon terhadap hal yang demikian? Menurut pendapat pribadi perlunya kita juga memiliki sikap kritis terhadap setiap kebijakan yang sudah dibuat atau masih dalam proses pembuatannya, karena setiap kebijakan yang sudah dibuat sudah menjadi asumsi akan berdampak kepada kehidupan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H