Sepertinya menarik ketika kita menonton TV atau pun menonton berita yang membahas politik, tetepi apakah terfikirkan di benak teman-teman tentang “Politik Kecil-kecilan” di kalangan mahasiswa.? Yaaa mungkin sepele kedengaranya, tapi tidak semua orang bisa melewati dinamika yang tercipta karena adanya “Politik Kecil-kecilan” ini. Seperti halnya para pejabat negara yang sudah mahir berpolitik, mahasiswa pun berpolitik, walaupun dalam taraf yang berbeda, belum waktunya mahasiswa berpolitik “sungguhan”. Belajar-belajar dulu lah, kecil-kecilan ya gak masalah to, asal tidak melanggar konstitusi. Heheh.
Untuk mengetahui bagaimana politik itu, rasanya kurang puas kalau belum pernah merasakan pahit dan manisnya politik, dan itu hanya di dapatkan didalam sebuah organisasi. Karena di organisasi itu masalah-masalah yang muncu bukan hanya karena kurangnya dana yang terkumpul untuk acara di organisasi, atau karena kurang aktifnya sebagian anggota di organisasi, karena kesalah pahaman salah satu anggota terhadap anggota yang lain, tetapi masalah yang di timbulkan akibat “Politik Kecil-kecilan” ini juga selalu ada. Tetapi di sini bukan berarti malah menjadikan karakter yang kurang bagus, justru dengan banyaknya masalah yang begitu banyak, maka kita nantinya akan terbiasa menyelesaikan masalah dalam hidup. Bukan lari dari masalah, dan bukan juga menghindar dari masalah.
Setiap organisasi pasti secara tidak langsung melatih anggotanya agar terbiasa menyelesaikan masalah, dan itu tidak ada selesainya sampai akhir kepengurusan saja, selalu ada aja saja yang membuat masalah. Apalagi saat pergantian kepengurusa. Kalau menurut teman-teman, apakah orang yang membuat masalah di organisasi ini perlu untuk di bina.? atau di binasakan saja yah…? Hehehe… Bercanda… Ya kita berfikir positif saja, mungkin orang itu memang sengaja membuat masalah di organisasi dengan maksud untuk mengetes kemampuan anggotanya dalam menyelesaikan masalah, seperti itu mungkin.
Senior-senior di organisasi sering mengatakan “Jadilah Mahasiswa Yang Berkarakter”. Dan itu akan terbentuk ketika kita aktif di organisasi, mungkin yang tidak ikut organisasi pun bisa mempunyai karakter yang bagus, tapi akan lebih baiknya lagi ketika karakter itu terbentuk di organisasi, karena di organisasi kita langsung di hadapkan dengan berbagai permasalahan. Sebagian Dosen di Perguruan Tinggi pun mengatakan kepada Mahasiswanyauntuk aktif di organisasi, ada yang mengatakan “Organisasi itu penting, baik organisasi kampus maupun organsasi daerah, Yaaa, selain belajar mengatur waktu, belajar politik kecil-kecilan juga tidak apa-apa lah”. Politik kecil-kecilan…? Hehehe…
Semuanya akan semakin mudah dengan adanya organisasi, tinggal kita mau bersusah dahulu atau tidak. Karena tidak mungkin kita tidak berkorban di organisasi, seandainya iya pun itu akan membuat rasa kepedulian terhadap organisasinya kurang. Dan tidak ada organisasi yang sepenunya enak, pasti ada susahnya, bahkan sering. Upsss… Keceplosan, hehehe… akan banyak sekali manfaat yang kita dapat di organisasi. Mungkin ada yang mengatakan bahwa organisasi itu menghancurkan nilai kuliahnya, mungkin itu karena kurangnya manajemen waktu yang baik. Buktinya banyak sekali pejabat yang alumni organisasi, seperti Anas Urbaningrum, Hamdan Zoelva, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla pun alumni organisasi. Mungkin dulu mereka pun berpolitik kecil-kecilan juga, sehingga mereka mahir berpolitik seperti sekarang ini.
Disini bukan berarti sepenuhnya organisasi itu baik, tapi apakah kita tidak memilih bergabung di salah satu organisasi yang banyak ini. Apakah pantas sebagai mahasiswa kita berdiam diri di kos.? Tidak mau tau dengan kondisi sekitar, tidak mau tau kondisi bangsa, bukanya mahasiswa sebagai jembatan untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada “wakil rakyatnya, dan bukanya mahasiswa di tuntut untuk mengawasi “wakil rakyat”nya juga?
Salam Mahasiswa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H