Mohon tunggu...
Muhammad Noor
Muhammad Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Lambung Mangkurat

saya seorang mahasiswa universitas lambung mangkurat, saya memiliki hobi bermain game, badminton, dan saya suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan Multikultural di Indonesia dalam Mengajarkan Nilai Budaya kepada Siswa

20 Juni 2024   01:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dan jumlah penduduk kurang lebih 240 juta jiwa serta memiliki karakteristik yang berbeda. Karakter inilah yang membentuk kebudayaan masyarakat berbeda. Indonesia masyarakatnya multi etnis, sehingga terdapat ratusan kelompok etnis beserta subtansinya masing-masing. Indonesia merupakan negara berpendudukan majemuk dimana mereka disatukan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" (berbeda namun satu jua) (Supriatin & Nasution, 2017).

Pendidikan multikultural merupakan sebuah ide yang muncul dalam mengatasi permasalahan akan sebuah perbedaan yang terjadi pada diri manusia sekarang. Pendidikan multikultural ini penting diterapkan dikehidupan sehari-hari karena pendidikan multikultural dapat memanusiakan manusia dengan sebaik-baiknya, tidak ada perbedaan satu sama lain atau adanya kesetaraan, dapat bekerjasama, dan saling menghormati tanpa membedakan ras, agama, budaya, etnis, jenis kelamin, dan bagaimana cara memandang seseorang (Agustian, 2019).

            James A. Banks (2010:3) mendefinisikan pendidikan multikultural merupakan ide dalam mereformasi pendidikan yang ada dan memiliki tujuan utama yaitu mengubah struktur lembaga disekolah agar peserta didik laki-laki dan perempuan, peserta didik berkebutuhan khusus, peserta didik yang tergabung dari beragam etnis, ras, bahasa, dan budaya dapat memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai prestasi akademik disekolah (Agustian, 2019)

            Pendidikan multikultural di Indonesia masih menjadi proses yang akan diterapkan disekolah. Masih banyak para peserta didik yang masih membeda-bedakan suatu ras, agama, budaya, etnis, dan jenis kelamin. Dalam masalah ini tentu menjadi sebuah PR bagi para pendidik yang ada disekolah agar peserta didiknya dapat menerima sebuah perbedaan tersebut. Tujuan dari para pendidik menerapkan pendidikan multikultural disekolah agar dapat mendorong peserta didik sadar terhadap kebudayaan, mampu mengapresiasi budaya lain, berpartisipasi dalam kebudayaan bahkan dapat memelihara budaya tersebut.

            Adapun alasan penulis mengangkat isu ini karenan masih banyak terdapat peserta didik yang tidak dapat menghargai sebuah perbedaan budaya yang ada disekitar mereka, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan multikultural itu harus segera diterapkan di Indonesia agar dapat merubah pola pikir para peserta didik yang ada disekolah. 

A. Pendidikan Multikultural

            Pendidikan multikultural merupakan sebuah perkembangan dari keragaman yang ada di sekolah, dimana terdapat tuntunan bersama bagi setiap kelompok. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pendidikan multikultural adalah pendidikan yang cakupannya seluruh siswa di sekolah tanpa membeda-bedakan gender, etnis, ras, budaya, strata sosial, dan agama. James A. Banks (1993: 35) membahas mengenai dimensi-dimensi yang terdapat pada pendidikan multikultural, diantaranya :

  • Content Integration, menggabungkan budaya dan kelompok dalam menggambarkan konsep dasar, generalisasi, dan teori dalam mata pelajaran di sekolah.
  • The knowledge construction process, membawa siswa dalam memahami nilai budaya dalam sebuah mata pelajaran di sekolah.
  • An equality pedagogy, menyesuaikan pengajaran dengan cara belajar siswa untuk memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam baik dari ras, budaya, dan sosial.
  • Prejudice reduction, mengidentifikasi karakteristik ras siswa dan menentukan metode pembelajaran, kemudian membuat siswa agar dapat berbaur dengan seluruh bagian yang ada di sekolah seperti staff sekolah, guru, teman-teman dan lain-lain sehingga menciptakan budaya akademik yang toleren dan inklusif.

Jadi dapat dikatakan pendidikan multikultural ini dapat membuat siswa mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam sekolah dan luar sekolah dalam memahami status sosial, ras, suku, agama agar dapat tercipta kepribadian yang cerdas dalam menghadapi masalah keberagaman budaya sekitar (Amin, 2018).

B. Nilai-nilai Budaya Dalam Pendidikan Multikultural

            Keberagaman kebudayaan sering disebut dengan multikultural dalam keberagaman budaya, keberagaman sudut pandang, serta keragaman lain yang melekat pada masyarakat. Suryana dan Rusdiana (2015) mengatakan multikultural merupakan cara pandang seseorang mengenai keberagaman yang ada atau kebijakan kebudayaan dalam menekankan penerimaan realitas keberagaman dalam budaya dalam masyarakat seperti menyangkut nilai-nilai sosial, sistem, budaya, kebiasaan, dan kepercayaan. Multikultural ini tidak hanya berfokus dalam perbedaan kebudayaan saja, tetapi juga dapat membentuk sikap seseorang dalam menanam nilai-nilai sejati terhadap perbedaan yang ada disekitarnya (Nurhidayah, Rahmawati, & Saputra, 2022).

            Salah satu program yang dikemukakan oleh Bunnet mengenai pendidikan multikultural yaitu program nilai-nilai kearifan lokal. Tujuan dari nilai kearifan lokal ini yaitu agar siswa dapat memiliki rasa toleransi dan rasa cinta terhadap kebudayaan di Indonesia. Kearifan lokal termasuk dalam bagian kebudayaan dalam pandangan konseptual, Haryanati Subadio (Brata, 2016) mengatakan kearifan lokal itu sama dengan cultural identity yang diartikan sebagai identitas dalam kebudaayan suatu bangsa. Kearifan lokal ini merupakan suatu produk yang dapat memberikan nilai budaya dari masa lalu secara terus menerus dapat menjadi pegangan hidup sehari-hari (Nurhidayah et al., 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun