Media memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas nasional suatu negara. Di tengah perjalanan sejarah dan perjuangan yang mengiringi masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, media memainkan peran sangat penting dalam membentuk identitas nasional Indonesia. Era Orde Lama ini berlangsung dari tahun 1945 hingga 1965, merupakan periode awal dalam sejarah Indonesia di mana media, terutama media cetak dan radio, berkontribusi secara signifikan dalam membentuk rasa nasionalisme dan identitas nasional bangsa Indonesia.
Media cetak, seperti surat kabar dan majalah memainkan peran utamanya dalam menyebarkan gagasan-gagasan tentang Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat. Pada masa itu, sejumlah media cetak berperan dalam memberikan informasi, mendidik masyarakat, dan mempromosikan ide-ide nasionalisme. Surat kabar milik Indonesia yang lahir pada tahun 1945 seperti "Merdeka" dan "Pedoman" menjadi beberapa dari sekian banyak media yang berhasil mengeluarkan ratusan halaman-halaman cetak dengan berita-berita mengenai perjuangan kemerdekaan dan impian negara yang bebas dari penjajahan. Mereka adalah tonggak kebebasan yang menyalur dari pulau Jawa hingga Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi, dan pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain media cetak, radio juga memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional Indonesia selama masa Orde Lama. Radio Republik Indonesia (RRI) menjadi suara nasional yang menghubungkan seluruh Nusantara, menyiarkan berita, lagu-lagu kebangsaan, serta pidato-pidato para pemimpin nasional, seperti Soekarno dan Hatta. Hal ini sangat membantu untuk menyatukan warga negara Indonesia dari berbagai etnis, budaya, dan bahasa, dan menguatkan perasaan nasionalisme bangsa. Lagu-lagu nasional seperti "Indonesia Raya" dan "Halo, Halo Bandung" menjadi lagu-lagu yang melambangkan persatuan dan semangat nasionalisme pada masa itu.
Media saat itu juga memiliki kelebihan lain yaitu sebagai sarana hiburan dan menyebarkan kebudayaan bagi masyarakat. Selain surat kabar dan radio, Televisi yang mulai diperkenalkan pada akhir era Orde Lama untuk menyampaikan berbagai informasi melalui visual. Lagu-lagu daerah, tarian, dan seni budaya lokal disiarkan di radio dan televisi serta pada masa itu masih sering diadakan pementasan budaya di teater. Inipun adalah cara media membantu masyarakat untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari satu bangsa yang kaya akan budaya.
Media membantu menyatukan masyarakat yang beragam dan mengenalkan mereka pada gagasan-gagasan nasionalisme, kemerdekaan, dan kekayaan budaya bangsa. Namun, perlu diingat selama Era Orde Lama media juga digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah untuk mendukung kelangsungan politik mereka. Hal inilah yang terkadang membatasi kebebasan pers dan variasi dalam pemberitaan media. Disisi lain, pengaruh positif media dalam membentuk identitas nasional tetap menjadi faktor yang tak terbantahkan dalam sejarah Indonesia pada masa Orde Lama.
Media massa tidak hanya dapat mempengaruhi apa yang seseorang telah ketahui, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang belajar tentang dunianya dan berinteraksi satu sama lai. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dari setiap pihak, baik dari pengelola media hingga masyarakat untuk menyaring hal-hal negatif yang mungkin dapat sewaktu-waktu terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H