Dalam mengembangkan jaringan diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk melaksanakan bentuk-bentuk diplomasi kontemporer, dibentuklah Indonesia Diaspora Network Global pada tanggal 6-8 Juli 2012 di Los Angeles. Jaringan ini dimaksudkan untuk menyatukan WNI di seluruh dunia menjadi penghubung gagasan, solusi, sumber-daya dan jaringan guna membangun citra positif bagi pembangunan negara Indonesia. Salah satu jaringan dari IDN adalah Bristol Indonesian Society (BIS).Â
BIS merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 2015 oleh diaspora WNI atau keturunan Indonesia yang tinggal di Bristol dan barat daya negara Inggris. Pendirian organisasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya diaspora yang tergabung dalam IDN hanya melakukan kegiatan yang terfokus pada kota-kota besar. Kehadiran organisasi diaspora Indonesia di kota Bristol adalah peluang mendasar yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pelaksanaan promosi kebudayaan Indonesia dengan memanfaatkan potensi yang ada.Â
Studi kasus ini menarik karena program festival kebudayaan "Pasar Indonesia" dilakukan secara terorganisir melalui non-profit organization BIS (Bristol Indonesian Society) yang didirikan oleh diaspora WNI di wilayah Bristol, UK. Event kebudayaan tersebut dilakukan secara konsisten dari tahun 2015 dengan menampilkan tidak hanya film, musik, tarian dan kuliner asli Indonesia, namun juga para pengunjung juga diajak untuk belajar bahasa Indonesia sehingga pada hakikatnya citizen diplomacy menjadi jenis diplomasi kontemporer yang beririsan dengan bentuk-bentuk diplomasi kontemporer lainnya yang bersifat low politics seperti gastrodiplomasi dan diplomasi kebudayaan secara umum.Â
Diplomasi warga atau citizen diplomacy yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia termasuk ke dalam bagian dari fenomena demokratisasi diplomasi pada abad ke 21 yang menyentuh bidang-bidang yang jarang tersentuh oleh diplomat atau pejabat resmi. Jenis diplomasi ini lebih difokuskan pada kontak yang terjadi antar masyarakat negara (people to people contact) lintas kebudayaan atau lintas batas di dalam sebuah area yang luas dan beririsan dengan jenis diplomasi lain seperti diplomasi pariwisata dalam kegiatan turisme, diplomasi olahraga dalam pertandingan olahraga kompetitif, diplomasi pendidikan dalam hal akademis maupun pertukaran bisnis dan diplomasi budaya (kultural). Pada perkembangannya, diaspora sekelompok warga negara dalam studi kasus ini adalah warga negara Indonesia memiliki peran penting sebagai aktor penggerak dari diplomasi. Pemaknaan diplomasi warga yang telah penulis sampaikan lebih menunjukkan bahwa warga mempunyai peran yang dapat dilakukan secara sporadis sebagai bentuk partisipasinya dalam  hubungan luar negeri.Â
Terdapat tiga kriteria pelaksanaan diplomasi warga pada kegiatan "Pasar Indonesia" . Pertama, kegiatan tersebut dibentuk dari inisiatif para diaspora WNI di Bristol yang tergabung dalam BIS (Bristol Indonesian Society) dengan fasilitas yang didukung oleh kedutaan besar RI di London. Aktivitas diplomasi dilakukan secara otonom melalui pendekatan budaya dan gastrologi yang dapat membangkitkan kesadaran untuk membentuk citra kuat akan budaya Indonesia kepada masyarakat Inggris disana.Â
Kedua, kegiatan diplomasi ini juga sekaligus memberikan gambaran bahwa organisasi diaspora di Bristol yang tergabung dalam BIS telah menjadi instrumen yang mewakili negara dalam melakukan diplomasi. Meskipun kegiatan festival pasar Indonesia ini belum mampu mempengaruhi kebijakan nasional negara Inggris, akan tetapi maksud tujuan dalam istilah "The Power of Example" secara umum telah terpenuhi oleh kegiatan festival seperti ini. Dengan kata lain, kegiatan ini dapat mendukung keberhasilan diplomasi resmi yang dilakukan pemerintah.Â
Dalam konteks state-based diplomacy, nilai terpenting keterlibatan warga dalam aktivitas diplomasi adalah mengenai independensinya. Warga sipil diharapkan mewakili kesungguhan atau kondisi yang sebenarnya. Hal yang sama berlaku untuk value-based diplomacy, meski tidak didasari pada kepentingan nasional, citizen diplomacy memperjuangkan gagasan tertentu yang memiliki orientasi pada perubahan kebijakan yang sifatnya state based pada tingkat nasional maupun global. Kampanye dan lobi, seperti gerakan pelestarian budaya pada akhirnya diharapkan dapat mengubah kebijakan negara agar sesuai dengan norma.Â
Keterlibatan warga dalam proses resolusi konflik juga bisa dikatakan sebagai bentuk upaya ekstra ketika rekonsiliasi di tingkat negara belum berhasil menghasilkan kesepakatan damai antara pihak yang berkonflik. Ketiga, pelaksanaan program festival "Pasar Indonesia" mensyaratkan adanya kesadaran para diaspora Indonesia di Bristol yang berperan sebagai diplomat tidak resmi. Para diaspora ini memahami tantangan global dan meresponnya dengan tindakan yang strategis. Kesadaran semacam inilah yang mendorong partisipasi warga dalam interaksi global dalam rangka menciptakan lingkungan seperti yang mereka inginkan. Â
Adapun permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program "Pasar Indonesia" pada tahun 2021 oleh Bristol Indonesian Society adalah terkait dengan pendanaan program dan situasi pandemi Covid 19 pada tahun 2020 yang melanda dunia termasuk Inggris. Situasi pandemi menempatkan posisi festival yang terancam sepi pengunjung dan kurang diminati oleh warga Bristol itu sendiri. Namun, strategi partnership yang dilakukan oleh Bristol Indonesian Society dengan pihak BUMN, ISME UK dan kedutaan besar RI untuk Inggris berhasil menyelenggarakan festival dengan jumlah pengunjung mencapai 500 lebih warga lokal yang turut berpartisipasi. Untuk tantangan kedepannya terkait dengan program "pasar Indonesia" adalah bagaimana membangun basis pendanaan pengembangan program festival melalui jaringan diaspora dan mengintegrasikan program ini kedalam kegiatan summer tahunan masyarakat Bristol.
Citizen diplomacy merupakan aspek dari demokratisasi diplomasi yang berdasarkan pada interaksi seorang warga negara dengan warga negara asing lainnya. Diplomasi jenis ini dilihat sebagai bentuk nyata terbangunnya hubungan baik dengan warga negara lain, semakin banyak warga negara yang melakukannya maka akan semakin mendukung terjalinnya hubungan baik antara warga negara tersebut secara keseluruhan. Pada akhirnya diharapkan terbangun hubungan yang harmonis di tingkat negara.Â