Mohon tunggu...
Muhammad Sahipan
Muhammad Sahipan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Hobi main alat musik kebiasaan sehari hari belajar, berolahraga dan main game

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Uji Kelayakan Wisma Atlet Kabupaten Bayuwangi

13 Oktober 2024   18:59 Diperbarui: 13 Oktober 2024   19:01 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

            Setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan dalam berbagai kegiatan olahraga. Ini termasuk kebebasan untuk memilih dan mengikuti jenis cabang olahraga yang paling sesuai dengan bakat, minat, serta kondisi fisik mereka. Melalui partisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga, individu tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan fisik mereka tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, disiplin, dan semangat kompetisi yang sehat.

Penyelenggaraan berbagai event olahraga, baik skala lokal maupun internasional, memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat luas. Manfaat tersebut tidak hanya dirasakan oleh para atlet, tetapi juga oleh berbagai sektor pendukung, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Dari sisi ekonomi, event olahraga dapat menarik wisatawan, meningkatkan pendapatan daerah, dan memberikan peluang kerja. Sektor sosial juga mendapatkan dampak positif dengan meningkatnya rasa persatuan dan solidaritas di kalangan masyarakat yang berpartisipasi maupun yang menjadi penonton.

Selain itu, event olahraga juga mempromosikan gaya hidup sehat, memotivasi masyarakat untuk lebih aktif berolahraga, dan mempopulerkan cabang-cabang olahraga yang mungkin belum banyak dikenal. Oleh karena itu, penyelenggaraan event olahraga menjadi salah satu upaya penting dalam membangun masyarakat yang sehat, berdaya saing, dan berkarakter kuat.

Wisma atlet adalah fasilitas penting yang menunjang kebutuhan akomodasi para atlet, terutama dalam penyelenggaraan event olahraga, baik skala lokal, regional, maupun nasional. Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang aktif dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan olahraga, memerlukan fasilitas wisma atlet yang layak untuk mendukung performa atlet serta menjamin kenyamanan mereka selama bertanding. Oleh karena itu, penting dilakukan uji kelayakan terhadap wisma atlet di Kabupaten Banyuwangi untuk memastikan fasilitas ini memenuhi standar yang ditetapkan.

Kondisi Umum Keolahragaan

            Olahraga merupakan suatu aktivitas fisik yang dikenal sebagai kegiatan  terbuka bagi semua orang sesuai dengan kemampuan, kesenangan dan  kesempatan, tanpa membedakan hak, status, sosial, budaya, atau derajat di  masyarakat (Harsono, 2008:2). asas olahraga bagi semua orang (sport for all) kini makin memasyarakat.  Supandi (1998:5)

            Arah kebijakan pengembangan keolahragaan di Kabupaten Banyuwangi  sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah  Daerah tahun 2010-2015 secara eksplisit masuk kedalam misi yang ketiga yaitu  mewujudkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan bidang pendidikan,  kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya dengan arah kebijakan meningkatkan  partisipasi pemuda dalam pembangunan dan menumbuhkan budaya olah raga.

Urgensi Pembangunan Wisma Atlet

            Kabupaten Banyuwangi belum terdapat pusat pembinaan dan akomodasi atlet yang representatif dan komprehensif. Pada tahun 2015, Kabupaten Banyuwangi dipercaya menjadi Tuan Rumah  Pekan Olahraga Provinsi V (Porprov V) Jawa Timur. Saat ini di Kabupaten Banyuwangi tercatat terdapat 67 hotel dan 2 hotel  berbintang dengan kapasitas 2011 kamar. Jumlah ini masih sangat kurang  mengingat pada Porprov sebelumnya di Madiun jumlah atlet sebanyak 5.524 orang dari 30 cabor yang dipertandingkan. Berdasarkan data yang dihimpun beritajatim.com, Porprov IV diikuti total 8.568 orang. Rinciannya, 5.524 atlet, 1.764 offisial, 844 pelaksana pertandingan, 170 wakil PB Porprov  dan 266 LO. Dengan jumlah ini dibutuhkan setidaknya 4.300 kamar  akomodasi. Wisma Atlet diharapkan dapat menjadi alternatif lokasi  akomodasi.

  1. Berdasarkan kriteria yang dispesifikan dalam analisa lokasi termasuk kesesuaian dengan tata  ruang, lokasi B dan Lokasi C mempunyai nillai yang hampir sama yaitu nilai lokasi B adalah  13,444 sedangkan nilai Lokasi C adalah sebesar 13,556. Letak dan kondisi lokasi yang cenderung  berdekatan memungkinkan pembangunan Wisma Atlet dilakukan baik pada Lokasi B maupun  Lokasi C.
  2. Kebutuhan investasi untuk pembangunan Wisma Atlet adalah sebesar Rp. 30.000.000.000 (tiga  puluh milyar rupiah) dengan kapasitas ruang kamar sebanyak 100 kamar dan luas bangunan  6.401,4m2. Mengingat tingginya biaya investasi pembangunan dapat dilakukan bertahap  dengan skenario Half Capacity untuk 50 kamar dengan luas bangunan 4.560 m2 dengan  investasi sebesar Rp. 18.240.000.000,00 (delapan belas milyar dua ratus empat puluh juta  rupiah).
  3. Berdasarkan analisa sosial ekonomi, budaya dan lingkungan, Wisma Atlet layak untuk  dilanjutkan dengan tetap memperhatikan pengelolaaan dampak yang mungkin terjadi.
  4. Berdasarkan analisa kelayakan finansial layak untuk dibangun.
  5.             Untuk pengelolaan Wisma Atlet dengan dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 32 orang dari  berbagai jenjang dan keahlian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun