Mohon tunggu...
Muhammad FatkhunNaim
Muhammad FatkhunNaim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Bahasa Indonesia di SMP Plus Latansa Demak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

27 Mei 2022   08:15 Diperbarui: 27 Mei 2022   08:36 5767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ki Hadjar Dewantara adalah sosok yang luar biasa dalam bidang pendidik. Beliau memberikan semboyan "ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" untuk pendidikan nasional yang kita pegang teguh sampai sekarang. Atas sumbangsihnya terhadap pendidikan di Indonesia baik secara intelektual maupun fisik berupa pendirian sekolah pertama di bumi Nusatara yakni sekolah taman siswa, maka Ki Hajar Dewantoro diangkat menjadi menteri pendidikan pertama Bangsa Indonesia. 

Pemikiran dasar Ki Hadjar Dewantoro yaitu menggali potensi yang setiap insan manusia dengan menjunjung tinggi adab sesuai dengan tantangan pada setiap zaman.

Saat ini Ki Hajar dewantoro telah menjadi pangkal dari setiap sekolah untuk terus memberikan terbaik yang menjadikan pijakan dalam menentukan arah. 

Contohnya di sekolah kami, SMP Plus Latansa Demak dibekali cara bersikap, beradab dengan seorang guru, dengan teman dengan menjujung tinggi nilai-nilai karakter yang kuat untuk ditanamkan kepada siswa. Seperti kedisplinan, tanggung jawab, kejujuran dan lain sebagainya. 

Hal itu terlihat dalam tatanan yang kami bangun dalam melangkah. Kedua, menggali potensi siswa. Sebagaimana yang kita tahu, siswa memiliki bakat dan minat yang berberda-beda. Maka kita menyediakan berbagai macam teknik pengajaran yang berbeda. 

Selain itu dalam menggali kompetensi, kami mempunyai beragam aktivitas baik keagamaan, pengetahuan, keolahragaan, semua kami rangkul untuk siswa kami menemukan dan mengasah apa yang menjadi "passion" dalam dirinya. 

Kemudian yang terakhir, sekolah kami sudah terintegrasi dengan berbagai macam dukungan teknologi. Sehingga siswa kami melek akan teknologi dan bisa menjawab tantangan jaman yang semakin sengit perkembangannya. Baik kemampuan mengenal dan mengoprasikan teknologi, pembelajaran yang kami terapkan pun cukup memadai.

Pembelajaran yang kami terapakan  dalam mencapai karakter siswa sebagai profil pelajar pancasila yaitu pembiasan yang dilakukan terus-menerus. 

Contoh dalam pembelajaran di kelas dalam mencapai karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan YME yaitu berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran. 

Karakter berakhlak mulia dapat tercapai dengan siswa yang sopan dan menghargai gurunya seperti membungkukkan badan dan meminta ijin ketika akan keluar kelas ke toilet. Karakter berkebhinekaan global tercapai ketika siswa saling menghargai, tidak mengejek apalagi membully temannya. Karakter gotong royong di kelas dapat terlihat dari kerja sama mereka dalam membuat projek bersama kelompok. 

Karakter Mandiri dapat terlihat dari siswa yang selalu tahu situasi yang dihadapinya dan bertanggungjawab atas dirinya tanpa disuruh atau perintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun