Mohon tunggu...
Muhammad Arief Mubarak
Muhammad Arief Mubarak Mohon Tunggu... Politisi - Postgraduate School of Goverment Science I University of Padjadjaran

learn, contribute, stay lowprofile

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Negara Berkembang, Layakkah Indonesia Menjadi Negara Maju? Menyambut Indonesia Emas 2045

4 Juli 2024   21:35 Diperbarui: 7 Juli 2024   09:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sering disebut sebagai "macan tidur" karena potensinya yang besar namun belum sepenuhnya dimanfaatkan atau direalisasikan secara komprehensif. Istilah ini mencerminkan keadaan Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, beragam komoditas ekspor potensial, dan posisi strategis di antara dua benua serta dua samudra yang sangat aktif dalam lalu lintas perdagangan global. Seharusnya, kondisi ini cukup untuk mendorong perekonomian Indonesia sehingga dapat menduduki posisi sebagai negara berkembang paling potensial untuk naik kelas menjadi negara maju.

Namun, pada kenyataannya, perkembangan dan status quo perekonomian Indonesia masih dianggap lambat dan tertinggal. Berdasarkan data Bank Dunia, Indonesia menempati peringkat ke-10 sebagai negara dengan PDB terbesar di dunia pada tahun 2021, namun PDB per kapitanya masih jauh di bawah negara-negara maju. Untuk menjadi negara maju, para pakar pemerintahan, ekonom, cendekiawan, dan banyak figur akademis lainnya menganggap bahwa Indonesia perlu melakukan berbagai langkah strategis yang menyeluruh dan terintegrasi.

Reformasi Pendidikan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Pertama, Indonesia perlu meningkatkan kualitas pendidikan dan menyediakan ruang pelatihan bagi publik secara masif. Menurut laporan UNESCO, tingkat partisipasi pendidikan menengah di Indonesia mencapai 79,7% pada tahun 2020, namun kualitas pendidikan masih perlu ditingkatkan untuk bersaing di tingkat global. Dengan adanya reformasi sistem pendidikan, diharapkan kualitas dan pemerataan pendidikan akan meningkat pesat. Hal ini harus dianggarkan dengan baik untuk memastikan akses yang merata terhadap sumber pendidikan dan pengajaran berkualitas tinggi.

Selain itu, perbaikan kurikulum pendidikan dengan fokus pada pendidikan vokasional dan pelatihan keterampilan juga perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri yang tinggi. Menurut laporan McKinsey, Indonesia diproyeksikan akan mengalami kekurangan sekitar 9 juta pekerja terampil pada tahun 2030 jika tidak ada upaya peningkatan keterampilan secara signifikan. Kompetisi sumber daya manusia yang unggul akan meningkatkan investasi dalam negeri oleh banyak perusahaan, baik nasional maupun multinasional. Pembenahan melalui penelitian dan pengembangan (R&D) di setiap perguruan tinggi serta lembaga penelitian seperti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) akan menjadi elemen fundamental dalam mendukung peningkatan kualitas intelektual masyarakat Indonesia secara umum.

Penguatan Infrastruktur

Indonesia juga perlu memperkuat infrastrukturnya. Menurut laporan World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 72 dari 141 negara dalam hal kualitas infrastruktur pada tahun 2019. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan protokol, jembatan lintas sungai, pelabuhan, dan bandara harus menjadi prioritas. Selain itu, pengembangan infrastruktur digital sangat mendesak untuk mendukung ekonomi berbasis teknologi, termasuk akses internet cepat dan infrastruktur telekomunikasi seperti kabel serat optik dan menara BTS.

Penyediaan infrastruktur energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan juga penting, mengingat isu pemanasan global dan krisis lingkungan. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 berdasarkan Nationally Determined Contributions (NDC). Reformasi birokrasi dan kebijakan besar-besaran diperlukan untuk mendukung semua langkah ini. Mengingat Indonesia yang sering terdampak oleh korupsi, penegakan hukum yang ketat dan budaya integritas harus ditanamkan dalam setiap aparatur pemerintah.

 

 

Diversifikasi Ekonomi dan Pemberdayaan SDM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun