Mohon tunggu...
Aina Tsani Aqliyya
Aina Tsani Aqliyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger

Senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jepara Kota Ukir yang Menyimpan Banyak Keistimewaan

5 Desember 2023   12:59 Diperbarui: 5 Desember 2023   13:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Aina Tsani Aqliyya - Jepara adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukir kayunya. 

Namun, selain itu, Jepara juga memiliki banyak keistimewaan lain yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang. Mulai dari sejarah, budaya, hingga wisata, Jepara menawarkan berbagai daya tarik yang sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah beberapa keistimewaan kota Jepara yang perlu Anda ketahui.

Sejarah Jepara yang Kaya dan Menarik

Jepara memiliki sejarah yang panjang dan menarik, yang berkaitan dengan berbagai peristiwa penting di Indonesia. Salah satu peristiwa yang paling terkenal adalah perjuangan Ratu Kalinyamat melawan penjajah Portugis pada abad ke-16. 

Ratu Kalinyamat adalah seorang ratu yang berkuasa di Jepara setelah suaminya, Sultan Hadlirin, meninggal. Ia memimpin pasukan Jepara untuk mengusir Portugis yang ingin mendirikan benteng di Jepara. Ia juga bersekutu dengan Demak dan Cirebon untuk menyerang Malaka, yang saat itu dikuasai oleh Portugis. Ratu Kalinyamat dikenal sebagai seorang ratu yang berani, cerdas, dan berwibawa.

Selain Ratu Kalinyamat, Jepara juga merupakan tempat kelahiran R.A. Kartini, salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk emansipasi wanita. 

R.A. Kartini lahir di Jepara pada tahun 1879, dan sejak kecil sudah menunjukkan minat yang besar terhadap pendidikan. Ia belajar membaca dan menulis dari ayahnya, yang merupakan seorang bupati Jepara. Ia juga belajar bahasa Belanda dari guru-guru Belanda yang datang ke Jepara. 

Namun, karena adat Jawa saat itu, ia harus menghentikan pendidikannya ketika menginjak usia 12 tahun, dan harus menunggu pernikahannya dengan seorang bupati Rembang. 

Selama masa pingitan, ia menulis surat-surat kepada teman-temannya di Eropa, yang menceritakan tentang keadaan wanita di Indonesia, dan aspirasinya untuk memajukan pendidikan wanita. 

Surat-suratnya kemudian diterbitkan menjadi buku yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". R.A. Kartini meninggal pada tahun 1904, setelah melahirkan anak pertamanya. Namun, semangat dan pemikirannya tetap hidup dan menginspirasi banyak wanita Indonesia.

Budaya Jepara yang Unik dan Khas

Jepara juga memiliki budaya yang unik dan khas, yang tercermin dari berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Salah satu yang paling terkenal adalah kerajinan ukir kayu, yang sudah menjadi ciri khas Jepara sejak zaman Majapahit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun