Pada era globalisasi seperti sekarang budaya penggunaan media sosial tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media sosial meliputi beberapa hal yaitu, komunikasi keluarga, hiburan, dan pekerjaan. Berdasarkan data statistik pengguna media sosial di Indonesia tahun 2022, ada sebanyak 191,4 juta pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2022. Media sosial yang digunakan cukup beragam, mulai dari Whatsap, Facebook, Instagram, dan juga masih banyak lainnya. Dalam memanfaatkan media sosial terkadang penggunanya tidak menggunakan dengan bijak, sehingga menimbulkan permasalahan dalam keluarga yang pada akhirnya dapat merusak keharmonisan dalam keluarga.Â
Belakangan ini ramai tentang berita perselingkuhan yang disebabkan oleh penggunaan media sosial. Fenomena perselingkuhan pada media sosial pemicunya adalah kemudahan dalam berkomunikasi tanpa filter dan bebasnya mengumbar foto pribadi. Akibat dari bebasnya melihat foto atau video, para pengguna media sosial khususnya lelaki hidung belang melakukan siasatnya untuk memikat perempuan. Biasanya siasat yang dilakukan lelaki hidung belang adalah menggunakan identitas palsu, lalu menggoda menggoda atau merayu perempuan yang dianggapnya menarik.
Perselingkuhan pada dasarnya bukan serta merta kesalahan pihak lelaki. Ada juga beberapa faktor dari pihak peremupan yang menjadi pemicu perselingkuhan. Perempuan memasang foto seksi untuk menarik lawan jenis juga menjadi salah satu pemicu terjadinya perselingkuhan. Tanpa disadari foto atau video seksi yang dipajang dalam media sosial menjadi stimulus lelaki hidung belang untuk melakukan interaksi. Interaksi yang terjadi mulai dari hanya sekedar chating hingga janji bertemu langsung, hal inilah yang menjadi cikal bakal perselingkuhan.
Selain perselingkuhan, ada hal lain yang menjadi permasalahan dalam keluarga. Terganggunya quality time juga menjadi permasalahan dalam keluarga. Beberapa pasangan suami dan istri lebih memilih mengakses media sosial sebelum tidur dibanding menghabiskan waktu untuk bercengkerama di atas tempat tidur. Padahal diwaktu ini adalah momen yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan bercengkerama dan berbagi cerita tentang apa saja yang telah dilalui sepanjang hari. Karena kesibukan dan keasyikan dalam mengakses media sosial inilah, akhirnya quality timedengan pasangan menjadi menurun.Â
Permasalahan selanjutnya yang timbul akibat media sosial adalah membanding-bandingkan hubungan dengan pasangan lain. Dalam media sosial, kita dapat melihat semua aktifitas orang lain termasuk urusan asmara. Hal ini sangat memungkinkan bagi kita untuk merasa iri dengan kemesraan teman dan pasangannya. Dikeranakan membandingkan hubungan dengan orang lain, maka kita menganggap rumput tetangga lebih hijau, sehingga memaksakan agar sama seperti pasangan orang lain.Â
Melihat permasalahan dalam keluarga yang timbul akibat media sosial, maka sebaiknya kita memproteksi diri untuk mempertahankan hubungan agar hubungan tetap harmonis. Berikut ini hal yang bisa dilakukan untuk menghindari timbulnya permasalahan dalam keluarga akibat media sosial :
- Setia terhadap pasangan : Kita perlu menjaga hati kita agar tetap setia terhadap pasangan. Kesetiaan terhadap pasangan bisa membentengi kita terhadap godaan yang ada di media sosial. Kesetiaan juga dapat menumbuhkan rasa saling percaya dalam suatu hubungan. Kesetiaan juga dapat mencegah hal-hal yang dapat menjurus pada perselingkuhan.
- Meningkatkan quality time : Meningkatkan quality time bisa dengan cara berbincang santai saat sebelum tidur. Memang terlihat sepele, namun pada saat itu terbangun komunikasi yang menambah keharmonisan dalam suatu hubungan. Quality time juga bisa dengan melakukan perjalanan wisata ke suatu tempat rekreasi atau tempat hiburan. Tidak harus ke tempat mewah, yang terpenting adalah menghabiskan waktu bersama.
- Selalu bersyukur : Kunci keharmonisan dalam suatu hubungan terdapat pada rasa syukur. Rasa syukur dapat menghindari kita dari perasaan iri terhadap pasangan lain. Ketika kita selalu bersyukur, kita tidak menganggap rumput di halaman tetangga lebih hijau dari pada rumput di halaman sendiri. Rasa syukur juga membuat kita menerima dengan senang hati keadaan yang terjadi dalam hubungan, sehingga tidak memaksakan agar sama seperti hubungan orang lain yang terlihat lebih harmonis.
- Bijak dalam menggunakan media sosial : Menggunakan media sosial haruslah bijak. Jika kita sudah bijak dalam menggunakan media sosial, maka kita akan membatasi melihat hal-hal yang negatif. Khususnya lelaki, bisa menahan untuk tidak melihat foto atau video perempuan lain. Bijaksana dalam menggunakan media sosial, menjadikan kita membatasi konten yang akan kita lihat.
- Menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan : Hal-hal yang sudah disebutkan diatas tidak bisa terjadi jika iman dan taqwa kita tidak terjaga dengan baik. Meningkatkan iman dan taqwa menjadikan kita pribadi yang menjaga hawa nafsu. Menjaga keimanan dan ketaqwaan dengan cara mendekatkan diri dengan Tuhan. Mematuhi segala perintah dan menjauhi segala larangan yang terdapat dalan Qur'an dan hadist, dimana seluruh pedoman dan petunjuk ada didalamya. Menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bisa membawa kita kepada hubungan yang sakinah, mawaddah, warohmah.
Sumber :
https://easydigital.id/data-pengguna-digital-di-indonesia-tahun-2022/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H