Mohon tunggu...
muhammad ismunandar
muhammad ismunandar Mohon Tunggu... Penulis - Cynophobia

Menulis untuk menintipkan pikiran pada kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Surat Cinta untuk Masyarakat Dompu

6 Desember 2020   13:09 Diperbarui: 6 Desember 2020   17:54 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kantor bupati dompu | pps.unisma.ac.id

Oleh Cynophobia - Tak ada cinta yang tidak di ungkapkan kecuali untuk orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri begitulah kata khalil gibran.
Berawal dari kutipan itu saya merasa terlalu meninggikan ego selama ini, sehingga hampir tidak pernah mengungkap kecintaan terhadap dompu, tapi pada akhirnya kondisi perpolitikan khususnya di daerah dompu membuat keegoisanku sedikit menurun. Karna pada dasarnya hakikatnya mencintai adalah perhatian dan ingin melihat yang di cintai menjadi dewasa dan lebih maju.

Dompuku bahwa sebentar lagi kita akan memilih nahkoda baru yang akan membawa dompu kearah kemajuan. Jangan lah gadaikan suaramu oleh beberapa lembar uang, karna kemajuan daerah kita di tentukan seberapa dewasa kita dalam memilih pemimpin, jangan sampai karna beberapa lembar kertas itu kita gadaikan dompu untuk dikuasai oleh orang yang tidak punya hati nurani serta tidak memiliki rasa empati terhadap kita sebagai masyarakat.

Marilah kita memilih pemimpin yang jelas untuk membangun peradaban kita sebagai masyarakat dompu, Kita semua memiliki cita-cita yang sama, menuju masyarakat yang sejahtera dan menjadikan dompu di kenal sebagai daerah kuat akan perekonomiannya, yang mempersiapkan serta melatih sumber daya manusia yang mempuni dan politiknya yang bersih. bukan di kenal sebagai daerah para koruptor, bukan juga di kenal sebagai daerah yang gersang karna hutan kita telah gundul.

Kita harus mulai berubah dari sekarang untuk sama-sama memajukan daerah kita, kita harus bisa menanamkan cinta kepada daerah kita dengan cara yang dewasa.

Karna cinta yang terbaik itu adalah bukan bagaimana caranya kita mengucapkan kalimat cinta.
Tetapi bagaimana menempatkan diri kita sebagai orang yang paling dia cintai.
Marilah kita menempatkan diri sebagai orang yang mencintai dompu dengan cara tidak menggadaikan suara kita.

Kita ini manusia yang punya akal yang di anugerahkan tuhan, jangan biarkan pikiran kita menjadi kotor oleh permainan politik uang mereka.
Kita ini manusia yang merdeka, kita berhak menggunakan pikiran kita sebebas - bebasnya, jangan biarkan uang membatasi pilihan kita untuk memilih.

Kita ini manusia yang cerdas jangan biarkan kita di nahkodai oleh pemimpin yang tidak tau arah pikirannya kemana. Yang pada akhirnya akan menyengsarakan.

Kita harus melihat dengan dalam apa yang menjadi visinya, langkah apa aja yang di gunakan kedalam misinya. Dan program apa yang ingin di bangun untuk daerah kita.

Jika kita tetap menggadaikan rasa cinta kita terhadap uang, lalu apa bedanya kita dengan pasangan yang matre, hanya memanfaatkan tubuh dan kekayaannya untuk kepentingan pribadi kita.

Kita lahir di atas tanahnya, kita makan dari hasil buminya, maka kita harus membalas dengan memilih pemimpin yang baik, yang akan membimbing daerah dompu ke arah yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun