Mohon tunggu...
Muhammad Ilyasa Nur Fatikha
Muhammad Ilyasa Nur Fatikha Mohon Tunggu... Lainnya - Agroecotechnology Student

Sekadar menuangkan imaji dalam kepalaku dan memajang foto-foto yang kuambil.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemutus Kenikmatan

7 September 2020   22:08 Diperbarui: 7 September 2020   22:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tunggu saja waktunya.

Kamu akan mati!

Kering dan rapuh seperti vegetasi-vegetasi di hutan mati kawah ratu,

Jasadmu perlahan membusuk, aromamu berubah seperti aroma belerang yang mencuat dari kawah,

Busuk!

Terputus sudah angan-angan, ambisi, dan kemewahan yang dulu kau tergila-gila akan itu,

Lantas, apa yang kamu banggakan? jika pada akhirnya kamu jadi tanah

Apa yang kamu sombongkan? padahal dulu kamu hanyalah air mani yang hina

Pada akhirnya, hanya amal-lah yang akan kau bawa kepada-Nya.

Bogor, 07-09-20

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun