Mohon tunggu...
Muhammad Shevchenko
Muhammad Shevchenko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga

Saya adalah seorang mahasiswa Pendidikan Agama Islam S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Saya juga merupakan seorang yang berkecimpung diberbagai organisasi sosial maupun keagamaan seperti KMNU dan menjadi Ketua Angkatan di program studi saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muncul Pesaing Baru Gus Miftah?! Gus Izza: Hehe Bukan Kok!

28 Desember 2023   11:08 Diperbarui: 28 Desember 2023   11:10 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Azka Naula Ahmad 

Di zaman saat ini, banyak sekali fenomena-fenomena yang bermunculan di kalangan masyarakat. Apalagi di zaman yang serba digital ini, semua kegiatan maupun aktivitas yang terlihat menarik dan berbeda pun menjadi pusat perhatian masyarakat. Berita ataupun informasi tentang suatu hal sangatlah mudah untuk tersebar dan juga mudah untuk di akses siapapun tanpa terkecuali. Seperti halnya fenomena munculnya banyak majlis-majlis yang didirikan oleh mayoritas pemuka agama islam di Nusantara saat ini yang menarik banyak kaum muda dan sempat menuai perhatian publik.
 
Jika kita tarik ulur sebenarnya banyak sekali majlis yang sudah bermunculan sejak dahulu, namun ada beberapa majlis yang memiliki corak dan aliran untuk merangkul kaum millennial yang akhirnya bisa menarik banyak minat khalayak umum terutama dari kalangan millenialis. Seperti contoh, yakni adalah Majlis Al-Akhyar yang berada di Pondok Pesantren Al-Akhyar Klaten.
 
Menurut salah satu punggawa dari majlis ini, Gus Izza mengatakan bahwa di majlis dzikir ini KH. Yufzun Falqih sebagai khodimul majlis pada rutinitasnya akan memimpin para jamaah untuk melakukan sesi pengajian terlebih dahulu. Adapun model pengajian yang dilakukan ialah khodimul majlis akan memberikan tausiyah agama yang telah disiapkan dan dinukil dari kutipan-kutipan kalam para ulama kemudian beliau menjelaskannya kepada para jamaah terkait isi dan maksud dari kutipan kalam tersebut.
 
 
Seusai sesi pengajian, khodimul majlis akan mengajak para jamaah untuk bermujahadah bersama yang mana kegiatan ini bertujuan untuk menyucikan hati dari segala hal keduniawian dan agar lebih fokus lagi dalam melakukan segala macam ketaatan kepada Allah SWT, lanjut Gus Izza.
 
“Majlis dzikir ini diikuti oleh kalangan umum masyarakat di Kota Klaten dan sekitarnya.  Tak hanya itu, banyak juga dari kalangan anak-anak hingga remaja yang mengikuti kegiatan di majlis ini.”, ungkap Gus Izza.
 
Majlis Dzikir ini bertempat di Pondok Pesantren Al Akhyar, Desa Tempel, Kecamatan Drono, Kabupaten Klaten. Posisinya dekat dengan RSI Klaten, serta jaraknya tidak jauh dari pusat Kota Klaten yang memungkinkan banyaknya jamaah dari berbagai kecamatan maupun luar kota yang mengikuti rutinan di majlis ini.
 
Lanjut, Gus Izza memaparkan kepada penulis bahwasanya jika melihat dari antusias jamaah, banyak sekali dari lingkungan sekitar desa maupun luar desa yang tertarik dengan adanya majlis dzikir Al-Akhyar ini. Tentunya pada awal mula dibentuk majlis ini hanya diikuti oleh segelintir orang sekitar saja dan segenap santri yang ada di Pondok Pesantren Al-Akhyar tersebut.
 
Namun lambat laun, dengan pesatnya kemajuan informasi saat ini baik melalui mulut ke mulut ataupun melalui media sosial akhirnya jamaah yang turut serta menghadiri  majlis dzikir ini semakin banyak setiap bulannya. Khodimul majlis pun sebenarnya tidak menyangka akan progress pengikut majlis ini yang bertambah banyak di setiap kegiatannya, khodimul majlis pun turut senang dan bersyukur atas ajakannya kepada khalayak umum untuk mengikuti rangkaian kegiatan pengajian dan juga mujahadah yang ada di majlis ini.
 
 
Adapun pelaksanaan majlis dzikir ini rutin dilakukan setiap malam ahad pahing setiap bulannya. Terakhir, narasumber menyampaikan alasan mengapa majlis ini didirikan, karena menurut narasumber berawal dari keresahan dari Kyai Falqih sebagai khodimul majlis untuk mendirikan dan mengajak warga sekitar membuat sebuah kegiatan yang berorientasi pada perbaikan hati dan akal. Jadi tidak hanya sekedar mempelajari syariat yang ada namun juga mempelajari bagaimana syariat itu diselaraskan dengan perbuatan hati dan akal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun