PENDAHULUAN
Sebagai salah satu alat yang digunakan untuk melakukan komunikasi, kegiatan berbahasa sangat umum digunakan di dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang penutur suatu bahasa terikat oleh norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sosial di dalam kehidupan masyarakat tutur. Bahasa yang dituturkan oleh seorang penutur tidak dapat dilepaskan dari konteks norma-norma sosial, dan karena itu bahasa mempunyai fungsi sosial. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang terorganisir dalam bentuk satuan-satuan. Terdiri dari kata, satuan kata, klausa, dan kalimat yang diungkapkan baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau ungkapan tertulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar, seperti morfem, frasa, dan klausa (Richards, Platt, & Weber, 1985:153).
 Bahasa memiliki peran meliputi segala aspek dalam kehidupan yang dijalani oleh manusia. Termasuk salah satu peran tersebut adalah untuk memperlancar proses interaksi sosial antar manusia. Bahasa dapat pula berperan sebagai salah satu alat integrasi sosial sekaligus alat untuk beradaptasi dalam kehidupan bersosial, hal ini mengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang memiliki makna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang digunakan sebagai suatu alat untuk melakukan komunikasi oleh manusia sebagai sarana untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul apabila adanya interaksi antar manusia satu dengan manusia lain dikarenakan ada hubungan sosial. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik individu maupun kelompok.Â
Secara harfiah komunikasi berasal dari bahasa latin. communis (berarti sama) dan communication (berarti melakukan hal yang sama). Komunikasi adalah seni penyampaian informasi dan gagasan dari seseorang ke orang lain (Djen Amar, 1986). Meskipun kegiatan komunikasi dapat dilakukan dengan alat selain bahasa, terletak pada prinsipnya bahwa manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Pada konteks komunikasi di kehidupan manusia, bahasa yang digunakan yaitu bahasa manusia.
Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang mendasar, dan komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial, tidak hidup sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari interaksi baik interaksi individu ataupun interaksi sosial. Komunikasi memerlukan pemahaman maksud dan pesan setiap individu, dan komunikasi tidak hanya memerlukan setiap pengungkapan atau penyampaian informasi yang tidak penting atau tidak dibutuhkan oleh orang lain, tetapi juga tujuan dan pemilihan kosa kata yang jelas. Isi pesan juga harus memiliki kesesuaian tentang maksud atau pesan yang akan disampaikan kepada orang lain. Dapat disampaikan sesuai dengan harapan pemberi pesan (dalam hal ini yaitu komunikator).
Komunikasi digital merujuk pada suatu pertukaran informasi yang melalui perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan Internet. Jenis-jenis komunikasi ini telah menjadi populer seiring dengan perkembangan teknologi yang membuatnya lebih mudah untuk berbagi akses dan informasi yang terhubung dengan orang lain (G. Bulman dan R.W. Fairlie: 2016). Sebagai hasilnya, komunikasi digital telah mengubah setting kelas tradisional, menciptakan berbagai peluang baru untuk belajar dan pengembangan pribadi, menurut (C.H.C. Ng: 2016). Pembelajaran jarak jauh, misalnya, telah menjadi lebih mudah diakses, karena peserta didik dapat mendaftar dalam kursus pilihan mereka tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Pembelajaran online juga telah memperluas jangkauan pendidikan, menarik kelompok sasaran baru, dan membuat pembelajaran lebih interaktif. Tutor sebaya, misalnya, dapat dilakukan secara online.
Dalam komunikasi digital, pesan dikirimkan dalam format digital, biasanya sebagai data biner, dan ditransmisikan melalui jaringan elektronik seperti internet atau jaringan seluler. Komunikasi digital telah mengubah cara orang berinteraksi, memungkinkan komunikasi yang lebih cepat, efisien, dan fleksibel di berbagai lokasi dan zona waktu. Komunikasi digital juga membuka berbagai peluang untuk kolaborasi, pertukaran informasi global, serta partisipasi dalam komunitas online dan media sosial. Namun, ini juga menghadirkan tantangan terkait dengan privasi, keamanan data, dan potensi penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan. Untuk itu, komunikasi digital memerlukan kesadaran dan tanggung jawab dalam penggunaannya.Â
Kata morfologi berasal dari kata morph yang berarti bentuk kata dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah dapat dikatakan bahwasanya morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang seluk beluk kata dan perubahannya serta dampak yang ditimbulkan dari perubahan tersebut terhadap makna kata.Â
Morfologi yang dikemukakan oleh Ramlan (2009: 23) diartikan sebagai seluk beluk pembentukan kata dimana satuan morfem yang diselidiki oleh morfologi dan tingkatan yang paling tinggi berupa kata. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kridalaksana (2009: 9), menyatakan bahwasanya morfologi merupakan suatu proses pengolahan leksem menjadi sebuah kata. Dengan kata lain, leksem menjadi satuan leksikal dan kata menjadi satuan gramatikal. Dalam hal ini, leksem tidak hanya berubah bentuk saja tetapi juga memiliki makna baru yang dapat disebut sebagai makna gramatikal. Sejalan dengan kedua teori diatas, Verhaar (1984: 52) menyatakan bahwa morfologi merupakan suatu cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang susunan bagian kata secara gramatikal.Â
Dari berbagai pengertian yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwasanya bahasa merupakan satuan yang tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Komunikasi tidak dapat terpisah dari yang namanya bahasa, baik bahasa verbal maupun non verbal yang nantinya menghasilkan suatu interaksi baik individu maupun sosial. Tata bahasa dan bentuk dari komunikasi juga tidak terlepas dari morfologi yang menjadi suatu ilmu untuk mempelajari seluk beluk dan bentuk kata yang diujarkan dalam berbagai komunikasi yang dilakukan oleh manusia dalam sehari-hari.Â
Tujuan dari penulisan artikel ini agar dapat mengetahui apa saja tatanan morfologis dalam komunikasi digital sehari-hari. Manfaat dari artikel ini sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya dan menjadi pembanding antara penelitian sebelumnya.