Harus dipahami bahwa Laut China Selatan memiliki Potensi Ekonomi yang luar biasa , selain menjadi jalur pelayaran ketiga paling sibuk di dunia, dengan nilai mencapai Rp 46 ribu triliun, Laut China Selatan juga dilaporkan kaya akan Sumber daya alam mulai dari 22 milyar  Gas alam yang berharga , 8,2 triliun meter kubik minyak bumi , sampai pasokan ikan laut yang sangat melimpah.Â
Indonesia sebagai salah satu negara maritim di dunia , dan bersentuhan langsung dengan konflik Laut China Selatan dimana perairan natuna , menjadi sengketa perdebatan antara China dan Indonesia. Pada tahun 2010 China secara sepihak mengklaim seluruh perairan Natuna adalah miliknya, dan melarang Indonesia melakukan eksplorasi Sumber daya alam di wilayah perairan Natuna. Hal ini tentu saja ditentang keras oleh Indonesia dimana wilayah perairan Natuna termasuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia , yaitu kawasan utara kepulauan Natuna di Provinsi kepulauan Riau.
Memahani Konflik Laut China Selatan di tengah optimisme menggapai Indonesia Emas 2045 menjadi tanggung jawab semua pihak tidak hanya peran negara dan pemerintah selaku pemegang kendali pemerintahan yang akan secara tegas dan terus melindungi segenap wilayah Indonesia dari ancaman perebutan bangsa Asing, tetapi juga masyarakat indonesia secara keseluruhan, pemerintah secara aktif dan kondusif terus berupaya mewujudkan perdamaian dunia di tengah adanya konflik Laut China Selatan yang terus berkepanjangan, adapun hal - hal yang bisa ditempuh oleh Indonesia di tengah Konflik di Laut China Selatan antara lain :Â
1. Mengedepankan Dialog dan perundingan dalam menyelesaikan potensi konflik di Laut China Selatan tanpa konflik terbuka, dengan mendorong keterlibatan negara negara ASEAN serta mendorong China untuk menghormati kedaulatan Indonesia dan negara negara ASEAN sebagai bagian dari masyarakat global untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. melalui mekanisme perundingan negara-negara kawasan ASEAN dengan China lewat mediasi badan arbitrase Internasional.
2. Â Indonesia harus terus melakukan dan mengedepankan pembangunan di kawasan Perairan Natuna secara intensif dan berkelanjutan melalui program-program yang menegaskan kedaulatan Indonesia di kawasan tersebut tanpa terkecuali, seperti pengelolaan Sumber daya lintas negara, serta terus memastikan simbol negara di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tetap berlanjut, seperti terus melakukan patroli di kawasan perairan natuna dan mencegah negara asing masuk dan mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut.
3. Meningkatkan Kerjasama bilateral lintas kawasan dengan negara - negara yang berada di Laut China Selatan, dengan adanya kerjasama ini diharapkan akan hadirnya kesepahaman dan menghindari konflik, serta kesamaan pemikiran akan pentingnya kawasan yang damai , stabil dan membawa kepentingan bersama di kawasan Laut China Selatan.Â
Jika Indonesia secara konsisten menerapkan ketiga langkah di atas, maka ancaman konflik di laut China Selatan dapat dihindari dan terselesaikan dan tentunya akan menjadi hal yang positif bagi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 menjadi salah satu negara yang maju dan berdaulat serta menjadi salah satu negara maritim yang menjadi poros perekonomian dunia.