Saat ini profesi dokter hewan mulai dikenal oleh masyarakat seiring dengan banyaknya masyarakat yang memiliki hewan peliharaan. Masyarakat kini mulai sadar akan kesehatan hewan peliharaannya. Para owner biasanya membawa hewan peliharaan mereka ke dokter hewan untuk melakukan vaksinasi, sterilisasi, ataupun pengobatan. Tapi tetap saja masih banyak masyarakat yang menganggap sebelah mata profesi dokter hewan. Padahal peran seorang dokter hewan lebih dari hanya sekedar "mengobati kucing sakit". Mereka tidak hanya berperan dalam dunia kesehatan hewan saja, tetapi juga dalam dunia kesehatan manusia. Selaras dengan semboyan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yakni "Manusya Mriga Satwa Sewaka" yang berarti mengabdi untuk kesejahteraan manusia melalui dunia hewan.
Tanpa kita sadari, banyak sekali peran dokter hewan terhadap manusia. Contohnya, dokter hewan bertugas menjadi garda terdepan dalam memastikan keamanan makanan, minuman, serta produk asal hewan lainnya sehingga memenuhi syarat ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Selain itu, ketika wabah Covid-19 melanda pada tahun 2020 silam. Dokter hewan juga turut berperan besar dalam menangani wabah tersebut. Salah satunya, penemuan vaksin untuk Covid-19 yakni Vaksin Merah Putih yang merupakan hasil penemuan dari seorang dokter hewan yakni Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sebesar 60% penyakit yang ada pada manusia merupakan penyakit zoonosis. Artinya penyakit-penyakit yang menginfeksi manusia tersebut ditularkan oleh hewan. Penyakit zoonosis yang banyak kita ketahui seperti demam berdarah, malaria, hingga rabies. Wabah Covid-19 menjadi salah satu contoh bahwa penyakit yang berasal dari hewan berdampak sangat besar dan sangat merugikan bagi manusia. Hanya dari satu orang yang terinfeksi kemudian menyebar hingga menjadi pandemic yang melanda seluruh dunia dan menewaskan banyak orang. Disitu peran dokter hewan menjadi garda terdepan yang sangat dibutuhkan untuk menanggulangi masalah tersebut.
Dengan adanya pendekatan One Healt System atau Sistem Satu Sehat juga menunjukkan bahwa profesi dokter hewan memiliki peran yang besar bagi kesehatan masyarakat. One Health adalah suatu pendekatan yang berpandangan bahwa kesehatan manusia, hewan, serta lingkungan merupakan satu-kesatuan yang saling berkaitan. Hal tersebut dibuktikan dari 1.407 patogen yang mampu menular ke manusia, 58% diantaranya berasal dari hewan, dan 25% dapat menjadi sumber transmisi epidemik atau pandemik (Lerner & Berg, 2015). Di sini One Health berperan sebagai pencegahan, pendekteksi dini, serta penanggulangan penyakit zoonosis.
Dengan peran yang begitu luas dan kompleks, dokter hewan bukan hanya seorang ahli medis bagi hewan, tetapi juga seorang pelindung kesehatan manusia dan lingkungan. Semakin berkembangnya tantangan dalam bidang kesehatan juga tidak terlepas dari peran dokter hewan. Oleh karenanya, peran profesi dokter hewan perlu mendapat perhatian yang lebih lagi dan tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Pustaka:
Lerner, H., & Berg, C. (2015). The concept of health in One Health and some practical implications for research and education: what is One Health? Infection Ecology & Epidemiology, 5(1)
World Health Organization. Zoonotic disease: emerging public health threats in the RegionÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H