Jumat (29/10) mahasiswa KKN kelompok 90 UIN Walisongo Semarang mengadakan pertemuan di Gereja Baptis Indonesia kelurahan Sumurrejo. Pertemuan tersebut bertujuan untuk melakukan dialog interaktif yang dikemas dalam bentuk  Podcast guna mengetahui , membuktikan sekaligus belajar bertoleransi dalam realita masyarakat.
Kedatangan mahsaiswa KKN sangat disambut ramah oleh pihak gereja sehingga acara dialog ineraktif dapat dilaksanakan dengan kondusif. "Kami sangat mengapresiasi program dialog ini, belum pernah ada program serupa yang dilakukan oleh mahasiswa, apalagi kampusnya UIN, dengan ini kita sama-sama belajar bahwa hidup berdampingan dengan harmonis itu sangat perlu digali ilmunya oleh mahasiswa" . Tutur Evan seorang pegurus Gereja tersebut.
Dalam dialognya, mahasiswa KKN memberikan beberapa pertanyaan seputar toleransi beragama yang dikemas dalam dialog mengalir sehingga percakapan tidak terlalu kaku. Semua pertayaan tersebut dijawab oleh narasumber yaitu Pak Krishartato, beliau merupakan Pendeta Gereja Baptis Indonesia di Kelurahan Sumurrejo. Menariknya, kegiatan ini dilaksanakan didalam gereja agar keberlansungan dialog tidak terganggu  oleh suara kendaraan lewat maupun rintik hujan.
Diantara beberapa pertanyaan yang dilontarkan, Pak Kris menjawab dengan lugas dan sederhana. beliau mengonsep toleransi beragama dalam 3 hal. Toleransi internal agama, toleransi antarumat beragama dan toleransi beragama dalam bernegara. Ketika 3 dasar konsep diterapkan masing-masing individu, tidak ada pembenaran dan menyalahkan agama satu sama lain, hakikatnya semua agama mengajarkan hal baik, Hanya jalan memilih tuhan yang berbeda karena beragama merupakan hak individu yang bersifat privasi sedangkan berperilaku baik kepada semua manusia merupakan kewajiban bagi siapapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H