Mohon tunggu...
Muhammad Faisal Sihite
Muhammad Faisal Sihite Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa

Semper Fi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembentukan Holding BUMN Karya Percuma Saja

16 November 2024   07:45 Diperbarui: 19 Desember 2024   23:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bapak Prabowo Subianto telah terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia ke-8. Terlepas dari pro dan kontra atas pemilihannya, terdapat langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai janji-janji kampanye yang diucapkan saat pemilu demi kemajuan negara Republik Indonesia, khususnya terkait pengelolaan BUMN seperti pembentukan Danantara maupun meneruskan kebijakan holdingisasi BUMN. Holdingisasi BUMN terus dilanjutkan di era Bapak Prabowo Subianto khususnya di bidang infrastruktur yang pada masa pemerintahan Bapak Jokowi menjadi banyak sorotan.

Wacana peleburan BUMN Karya menjadi tiga BUMN nampaknya bukan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah yang terjadi  pada BUMN Karya. Alih-alih ingin mencanangkan BUMN Karya  menjadi kontraktor yang memiliki spesifikasi tertentu dibidangnya, malah akan berpotensi membuat BUMN Karya yang lebih sehat keadaannya menjadi ikut menanggung biaya bunga yang tinggi dari BUMN Karya yang kurang sehat dan tinggi ketergantungan BUMN Karya pada proyek yang dilakukan pemerintah seperti Kementerian Pekerjaan Umum menyebabkan pembentukan holding BUMN Karya kurang bijak. Ketimbang membentuk holding BUMN Karya berdasarkan keahlian tertentu yang sifatnya mikro, mengapa pemerintah tidak melakukan solusi yang lebih bersifat makro dan menyelesaikan masalah yang lebih luas dan berpotensi mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi Negara Indonesia seperti:

Melakukan penguatan atas regulasi dan pengawasan terkait pengadaan yang dilakukan oleh pemerintah agar mencegah terjadinya mark up dan potensi proyek fiktif  yang tentunya bisa menyelamatkan keuangan negara.

Meningkatkan kompetensi atas teknologi konstruksi yang termutakhir pada lingkungan kementerian terkait dan BUMN Karya agar output pekerjaan yang    dihasilkan lebih baik, lebih cepat dan lebih murah.

Membentuk holding yang cakupannya lebih luas ketimbang membentuk holding BUMN Karya yang memiliki keahlian tertentu seperti:

Holding Perumahan dan Real Estate. Pembentukan holding perumahan dan real estate penting untuk dilakukan mengingat banyaknya generasi millenial yang belum memiliki hunian yang terjangkau merupakan persoalan yang memang harus diselesaikan oleh pemerintah. Pemerintah memiliki BUMN yang bergerak di bidang penyedian perumahan yaitu perumnas, namun hingga saat ini kinerja perumnas masih jauh dari harapan untuk menjawab permasalahan yang terjadi saat ini. Disamping itu, BUMN Karya ini seperti PT PP dan PT WIKA memiliki aset berupa hotel, apartemen, mall, dan penyediaan rumah dan memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu developer yang dapat bersaing jika terjadi sinergi antar BUMN terkait. Alangkah lebih baik jika BUMN tersebut bersinergi kedalam satu holding perumahan dan real estate, karena holding tersebut memiliki aset yang potensial untuk dikembangkan. Permasalahan atas BUMN Karya yang palugada  alias mengerjakan proyek yang tidak sesuai keahliannya dan generasi milenial yang belum memiliki hunian yang terjangkau harganya dapat teratasi karena aset BUMN tersebut lebih besar sehingga dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih banyak, BUMN Karya bisa lebih fokus untuk mengerjakan pekerjaan yang sesuai keahliannya dan BUMN Karya tetap dapat mengerjakan pekerjaan dari pemerintah.

Holding Semen, Beton, dan Aspal. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil aspal namun pengelolaannya masih jauh dari kata maksimal. Disamping itu     Indonesia juga memiliki perusahaan beton yang terkemuka yaitu PT Semen Indonesia Group. Akan tetapi potensi ini masih jauh dari kata maksimal karena masih   banyaknya produk-produk impor yang serupa membanjiri pasar Indonesia. PT Waskita yang merupakan BUMN Karya memiliki produk beton dan PT Wika Bitumen merupakan anak usaha BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan aspal. Jika BUMN ini bersinergi maka akan meningkatkan potensi untuk meraih market share atas semen, beton dan aspal yang lebih baik, dan diharapakan pembangunan atas jalan yang dikerjakan oleh waskita akan lebih terjamin kualitasnya     dan lebih murah karena keterjaminan bahan baku. Disamping itu pembentukan holding semen, beton dan aspal dapat mengatasi permasalahan keuangan yang  dialami oleh PT Waskita karena PT Semen Indonesia Group memiliki keadaan keuangan yang sehat dan dapat sebagai potensi alternatif diversifikasi bisnis pada PT  Semen Indonesia Group untuk mencari sumber pendapatan yang baru.

Holding Transportasi dan Logistik. Permasalahan transportasi dikota besar seperti kemacetan belum dapat diselesaikan. Salah satu penyebab mengapa terjadi  kemacetan adalah enggannya orang-orang dikota besar menggunakan transportasi umum dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Faktor mengapa masyarakat dikota besar enggan menggunakan transportasi umum adalah sistem transportasi umum dikota besar masih belum tertata. Disamping itu, sering terjadi  masalah terkait pengiriman logistik seperti waktu yang dibutuhkan dan mahalnya ongkos atas pengiriman logistik. Negara memiliki BUMN yang bergerak dibidang transportasi dan logistik seperti PT KAI, Damri dan PT Pos Indonesia namun keberadaan BUMN ini tidak sinergi antar satu dan lainnya. PT Adhi Karya   merupakan BUMN yang memiliki pengalaman dalam pembangunan rel kereta api. Jika PT KAI, Damri, PT Pos Indonesia dan PT Adhi Karya bersinergi dalam holding transportasi dan logistik dan dapat menyelaraskan transportasi bis umum, kereta api, pengiriman logistik dan memiliki BUMN yang berpengalaman dalam membangun fasilitas infrastruktur transportasi tentu bisa menjadi jawaban atas masalah transportasi dan tentunya fasilitas infrastruktur transportasi yang baik dan   bisa menjawab masalah atas BUMN Karya palugada yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan keahliannya.

Holding BUMN Jalan Tol. Negara memiliki BUMN yang mengelola jalan tol yaitu PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya. Akan tetapi pembagian atas wilayah operasi atas BUMN tersebut tidak lah jelas dan cenderung tidak ada sinergi. Dibutuhkan BUMN baru yang memiliki peran strategis khususnya pengelolaan jalan tol yang menaungi PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya guna mensinergikan BUMN tersebut dan dapat sebagai bumn yang memiliki peran yang luas seperti  mengurangi resiko masalah pembebasan lahan atas pembangunan jalan tol maupun BUMN yang dapat bersaing sebagai operator jalan tol di mancanegara.

Holding BUMN Sumber Daya Air dan dukungan. Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki sumber daya air yang melimpah. Akan tetapi ironinya masih banyak masalah kekeringan dan kekurangan air di beberapa wilayah Indonesia dan tentunya masalah banjir yang sering kali melanda. Negara memiliki  BUMN yang mengelola sumber daya air dan BUMN yang memiliki keahlian di infrastruktur bidang sumber daya air seperti Perum Jasa Tirta, PT Brantas dan PT Nindya Karya. Dengan bersinerginya BUMN tersebut ke holding BUMN Sumber Daya Air dan dukungan dapat menjawab permasalahan kekurangan air di beberapa wilayah di Indonesia dan meningkatkan potensi pendapatan atas sumber daya air seperti pembangunan PLTA, penyediaan air minum yang bersaing secara nasional, penyediaan air bersih untuk masyarakat dan industri, penyediaan jaringan infrastruktur air yang baik ke masyarakat dan pengelolaan limbah air yang nantinya dapat mendatangkan potensi ekonomis yang baik dan dapat memenuhi hajat hidup orang banyak serta bisa menjawab masalah atas BUMN Karya palugada yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan keahliannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun