Mohon tunggu...
Rizki Tejo Barbara
Rizki Tejo Barbara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semester tua

~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim KKN UNS Kelompok 96 ajak Ibu - ibu PKK di Desa Genengadal membuat pupuk organik cair dari nasi sisa rumah tangga

10 September 2021   10:29 Diperbarui: 10 September 2021   10:40 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Genengadal merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai desa yang masih hijau dan asri, banyak warga yang menanam tanaman buah ataupun bunga sebagai hobinya. Tim KKN Kelompok 96 yang dibimbing Oleh (Prof Sutrisno Hadi) dan beranggotakan Lintang Fajar Nursayekti dengan NIM H0518053, Aan Winandi K6418001, Catur Ristiyanti B0518006, Hutomo Jati F0218047, Muhammad Ilham Rizkiawan E0017318, Nissabilia Tita Ummayah K6418053, Okta Verna Dwi Handayani K7718059, Ulfatin Mudawamah K7718074 lantas berinisiatif melakukan edukasi kepada Kelompok PKK Desa Genengadal dengan membuat MOL (Mikroorganisme Lokal) dari nasi bekas yang nantinya bisa digunakan sebagai pupuk organik cair. Pembuatan MOL ini memberikan manfaat yang baik bagi tanaman dan tanah karena bahan-bahan yang digunakan dari bahan organik. Selain ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah rumah tangga berupa nasi bekas, MOL juga memiliki nilai ekonomis. 

Cara pembuatannya pertama-tama masukkan 200 gram nasi bekas ke dalam toples, tutup rapat, diamkan 3-4 hari di ruang gelap sampai tumbuh jamur Rhizopus oligosphorus. Setelah itu larutkan 100 gram gula pasir ke dalam baskom berisi air 500 mL dan masukkan nasi berjamur beserta larutan gula ke dalam botol bekas. Lalu tutup botol sampai rapat dengan dilubangi sedikit tutupnya dengan jarum untuk keluarnya CO² dan dikocok setiap hari agar tercampur rata. Jangan lupa ditaruh ditempat gelap agar jamur dan mikroorganisme berkembang dengan cepat. Ciri ciri MOL yang baik yaitu berbau seperti tapai, tidak berbau busuk, dan warna mol sesuai warna gula yang digunakan. Untuk pengaplikasiannya sebagai pupuk cair, MOL dilarutkan ke dalam ember berisi air dengan perbandingan 1:10 dan diberikan untuk tanaman. 

"Karena nasi bekas kan setiap hari pasti ada, selain dijemur untuk jadi karak atau nasi goreng, bisa juga dimanfaatkan menjadi MOL untuk pupuk cair. Di masa pandemi seperti ini banyak ibu2 yang memulai hobinya berkebun atau menanam tanaman hias, pupuk cair dari nasi bekas bisa sangat bermanfaat untuk tanah dan tanaman apalagi kalau MOL dari nasi bekas bisa dijual" Imbuh Lintang Fajar Nursayekti. 

Mayoritas penduduk di Desa Genengadal adalah petani, namun masih banyak petani yang menggunakan pupuk berbahan kimia sehingga dapat merusak stuktur tanah. Oleh sebab itu perlu adanya penyuluhan terkait dengan penggunaan pupuk organik yang berasal dari limbah rumah tangga agar dapat mengurangi limbah dan mampu memperbaiki kondisi tanah yaitu dengan pengadaan penyuluhan pembuatan MOL dari nasi bekas. MOL atau Mikroorganisme Lokal adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia di sekitar kita. Sehingga dengan melakukan penyuluhan pembuatan MOL dari nasi bekas dapat memanfaatkan sumber daya yang ada disekitar kita dan dan bermanfaat bagi lingkungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun