PMM UMM Mitra Dosen) yang terdiri dari Briliantino Fiqry, Muhammad Yusuf Adhitya, Muhamad Iqbaludin, Sinka Hamada, dan Nabila Okta Viana memperkenalkan "Budikdamber" pada beberapa warga Desa Jedong. Program Budikdamber ini merupakan kegiatan budidaya ikan dalam ember yang disertai juga penanaman tumbuhan dalam wadah plastik kecil.
Hari Sabtu (24/07/2021) tim Pengabdian Mayarakat Mahasiswa Mitra Dosen Jurusan Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (Proses pembudidayaan ikan nila di budikdamber ini berbeda dengan proses pembudidayaan ikan nila pada umumnya, contohnya pada budikdamber ini tidak memerlukan mesin aerator tetapi dengan syarat padat tebar ikan yang sedikit. Jenis ikan yang dibudidayakan dalam ember ini contohnya ikan lele, ikan nila, ikan mas, ikan patin, ikan gurame, dan ikan tawar konsumsi lainnya. Tanaman yang dapat ditanam pada budikdamber ini contohnya tanaman kangkung.Â
Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) menjadi solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan oleh masyarakat di rumah masing-masing dengan modal yang relatif kecil, serta akhirnya mampu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, bagai "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui", Budikdamber juga merupakan cara lengkap untuk budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember.Â
Sistem kerja dari Budikdamber yaitu dengan membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran). Namun, perbedaannya adalah Budikdamber tidak serumit akuaponik yang membutuhkan pompa dan filter yang akhirnya membutuhkan listrik, lahan yang luas, biaya yang mahal, dan rumit. Budikdamber justru memiliki keunggulan seperti hemat air, zero waste, perawatan yang mudah, dan tanpa bahan kimia.
Tim PMM juga mensosialisasikan bagaimana cara merawat dan memanen ikan nila maupun kangkung yang telah disiapkan oleh tim PMM. Hasil budidaya ikan nila ini dan juga benih tanaman kangkung ini nantinya diharapkan dapat menjadi pelengkap kebutuhan pangan oleh warga Desa Jedong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H