Tahun baru tiba, dan mari kita nikmati teater kehidupan kita yang penuh dengan dimensi waktu yang terlalu dramatis. Hari ini disajikan sebagai portal ke masa lalu dan tirai yang terbentang ke masa depan. Kita seperti penumpang di kereta waktu tanpa jadwal yang pasti, seolah-olah menuju tempat yang tak tahu arah.
Penulisnya dengan serius merenungkan bahwa masa lalu kita adalah guru yang berharga. Seolah-olah, kenangan masa lalu adalah berlian yang tak ternilai, dan hari ini adalah peluang untuk mempengaruhi esok. Saya bertanya-tanya, apakah kita akan memenangkan penghargaan Oscar untuk drama kehidupan terbaik?
Dalam perjalanan realitas ini, kita semua adalah aktor di atas panggung kehidupan. Tapi hei, apakah kita lupa bahwa kita juga adalah penonton yang terjebak dalam drama kita sendiri? Setiap langkah adalah dialog dalam naskah tak terduga, dan setiap keputusan adalah plot twist yang tidak terduga.
Tentu saja, kita diingatkan untuk mempersiapkan masa depan kita. "The future is today," kata penulis, seolah-olah kita semua memiliki rencana ajaib yang dapat membuat kita menjadi pemenang lotre kehidupan. Apakah kita harus mencari resep ramuan ajaib atau menemui ahli ramalan untuk mempersiapkan masa depan?
Bagaimana pun juga, kita diminta untuk terus bergerak, seolah-olah hidup ini adalah sirkuit balap dan kita harus menang agar bisa merasakan kebahagiaan. Tidak ada waktu untuk berdiri di tempat, kata penulis. Saya bertanya-tanya, apa tidak bisa sekali-sekali kita berhenti dan memesan kopi di "stasiun waktu" untuk menikmati perjalanan ini tanpa tergesa-gesa?
Dalam satu hembusan, penulis menekankan bahwa kita seharusnya tidak hanya berbicara tentang masa lalu tanpa menciptakan sejarah masa depan. Namun, dalam kebingungan waktu ini, apakah kita yakin kita bisa menciptakan sesuatu yang lebih baik di masa depan? Mungkin kita butuh alat navigasi yang lebih baik daripada sekadar panduan hidup yang klise.
Seiring artikel ini mencapai akhirnya, saya merasa seperti seorang penonton yang telah menyelesaikan film fiksi ilmiah yang penuh dengan keajaiban waktu. Apakah kita benar-benar mengontrol waktu, ataukah waktu yang sedang mengontrol kita? Saya rasa, saatnya untuk mengakhiri drama ini dan menyelipkan sedikit humor ke dalam kisah kehidupan kita yang terlalu serius ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H