A. ILMU TASAWUF
Tasawuf  adalah ilmu hati yang orientasinya itu akhlak. tasawuf melibatkan berbagai pendekatan seperti tasawuf Amali yaitu berupa dzikir (mengingat tuhan) dan tasawuf akhlaki {etika} yang berfokus pada peningkatan karakter melalui metode tertentu.
Berikut adalah beberapa aspek dan sudut pandang yang dapat membentuk opini tentang tasawuf:
1. Dimensi Spiritual dan Kedalaman Batin.
Disisi positif Sufisme sering kali dilihat sebagai jalan untuk mengeksplorasi dimensi spiritual dan kedalaman batin yang tidak selalu tercakup dalam aspek hukum formal agama. Pengembangan kecintaan kepada Allah dan pencarian makna hidup dapat menjadi aspek positif dari praktik sufisme. Namun disisi Negatif Beberapa orang mungkin melihat kecenderungan sufisme untuk menekankan aspek spiritual lebih dari pada aspek hukum dan ritual Islam sebagai sesuatu yang dapat mengarah pada kesalahan interpretasi atau kelalaian terhadap prinsip-prinsip agama.
2. Praktik dan Ritual Sufi.
Disisi Positif Banyak orang menghargai praktik-praktik sufisme seperti dzikir (mengingat Allah), meditasi, dan tari-tarian spiritual sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ini dianggap sebagai cara untuk mencapai peningkatan spiritual dan kesadaran diri, Namun disisi Negatif: Kritik terhadap praktik-praktik ini dapat mencuat karena dianggap tidak sesuai dengan tuntunan Islam ortodoks yang lebih menekankan pada ketaatan terhadap hukum agama dan sunnah Nabi Muhammad.
3. Tradisi dan Warisan Budaya.
Disisi Positif Tasawuf telah menjadi bagian penting dari tradisi Islam dan memberikan kontribusi signifikan terhadap warisan budaya Muslim. Puisi-puisi mistik, musik sufi, dan seni rupa yang terinspirasi oleh tasawuf seringkali dihargai sebagai bentuk ekspresi seni yang indah. Dan disisi Negatifnya ada Beberapa orang mungkin melihat sufisme sebagai sesuatu yang terlalu terkait dengan kepercayaan dan praktik lokal yang tidak memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam, dan bahkan dapat membingungkan atau merusak kesucian agama.
4. Kritik terhadap Kesufian.
Disisi Positif Beberapa individu memandang sufisme sebagai cara untuk meraih makrifat (pengetahuan batin) dan mencapai kesempurnaan spiritual. Mereka melihat sufisme sebagai tambahan yang berharga pada pengalaman keagamaan Islam, Namun disisi Negatif Beberapa kritikus mungkin menganggap sufisme sebagai bentuk bid'ah (inovasi agama) atau menyimpang dari ajaran Islam ortodoks, terutama jika praktik-praktik sufisme terkesan bertentangan dengan ajaran utama Islam.