Mohon tunggu...
Muhammad Barid
Muhammad Barid Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka berkebun dan pelihara ternak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Orang Baik

15 Agustus 2024   09:49 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:58 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah ditaqdirkan menjadi makhluk terbaik, manusia punya tugas yang tidak ringan. Menjaga kebaikannya itu sepanjang masa. Dalam istilah lain, tugas manusia adalah menjaga fitrahnya. Menjaga jati dirinya agar perikemanusiaannya tidak luntur, hilang dan sirna.

Ibadah yang diwajibkan bagi umat manusia itu, sejatinya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia, agar kesucian fitrahnya tidak ternodai. Hal itu perlu disadari supaya jiwa dan raga menusia tidak terpapar radiasi jiwa Iblis, atau jiwa binatang terlalu kuat mencengkeramnya.  Itulah mengapa, sejak penciptaannya manusia sudah diingatkan akan musuh abadinya. Syetan. 

Manusia harus bisa memposisikan diri sebagai manusia seutuhnya. Dalam upaya itu bercita-cita menjadi orang baik merupakan suatu keharusan baginya. Selalu menyadari akan eksistensi kemanusiaannya itu. Memperhatikan apa kata wahyu (Al-Qur'an) merupakan langkah yang tepat bagi umat Islam.

Al-Qur'an, sebuah kitab yang berisi berbagai resep kehidupan yang sangat tepat bagi manusia. Jika ingin menjadi orang sukses, resepnya ada di dalam Al-Qur'an. Pingin menjadi orang buruk, contoh perilaku yang harus dilakukan ada disana. Untuk menjadi orang baik apalagi, banyak contoh kasus terdapat didalamnya.

Salah satu hal yang bisa menjadi fokus perhatian kita selama hidup adalah, bujuk rayu syetan agar kita terjerumus menjadi golongannya. Ini perlu kita waspadai agar jangan sampai diri kita dikuasai oleh musuh terbesar manusia itu. Untuk itu berusaha menjadi orang baik merup[akan suatu keharusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun