Mohon tunggu...
Muhammad NurHasan
Muhammad NurHasan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Solusi Masalah Sungai Ketapang oleh Sampah dan Sedimentasi dengan Pendekatan Metode NBS

7 Juni 2023   15:14 Diperbarui: 7 Juni 2023   17:12 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Google Earth, Gambar 1 Lokasi Jembatan Ketapang di Sungai Ketapang

Sungai Ketapang adalah salah satu sungai yang berlokasikan di kelurahan Ketapang kecamatan Pangkal Balam Kota Pangkalpinang. Sungai ini merupakan salah satu sumber daya air yang penting bagi masyarakat sekitar terutama masayarakat yang tinggal di pinggiran Sungai Ketapang. Sungai Ketapang ini merupakan satu-satunya arus pelayaran dari para nelayan lokal untuk menurunkan ikan dan menepatkan kapal mereka di sisi pemukiman. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, sering kali sungai ini menghadapi masalah serius akibat pencemaran oleh sampah dan sedimentasi. 

Pencemaran oleh sampah yang tidak terkelola dengan baik dan sedimentasi yang berlebihan dapat merusak ekosistem sungai, mengganggu kehidupan akuatik, dan mempengaruhi kualitas air yang berdampak buruk pada kesehatan manusia. 

Di sisi lainnya sendimentasi yang merupakan masalah serius yang diakibatkan oleh tambang-tambang timah ilegal yang menjadi faktor utama Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan salah satunya adalah dengan metode Natural-Based Solution (NBS) atau pendekatan pembangunan yang berkelanjutan yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Salah satu bentuk lokasi dari Sungai Ketapang di Jembatan Ketapang dapat dilihat pada Gambar 1. Lokasi Jembatan Ketapang di Sungai Ketapang.

Masalah sampah merupakan perhatian utama yang dihadapi oleh Sungai Kertapang. Sampah yang dibuang sembarangan seperti sampah plastik, akhirnya mencapai sungai melalui aliran air hujan atau pembuangan langsung. Ketika sampah-sampah ini mengumpul di Sungai Ketapang, maka hal ini dapat menciptakan dampak yang merusak. Sampah ini dapat menjadi penghambat aliran air, menyebabkan genangan dan banjir di sekitarnya. Selain itu, sampah plastik yang terbawa ke Sungai Ketapang berpotensi menyebabkan keracunan bagi makhluk hidup di dalamnya dan merusak ekosistem Sungai Ketapang secara keseluruhan. Bentuk sampah yang menumpuk pada badan Sungai Ketapang tepatnya di Jembatan Ketapang dapat dilihat pada Gambar 2.

Sumber: Dokpri, Gambar 2 Penumpukan Sampah di Badan Jembatan Ketapang
Sumber: Dokpri, Gambar 2 Penumpukan Sampah di Badan Jembatan Ketapang

 

Selain masalah sampah, sedimentasi juga menjadi tantangan penting. Sedimentasi terjadi ketika material seperti lumpur, pasir, dan batuan menumpuk di dasar Sungai Ketapang. Hal ini dapat disebabkan oleh deforestasi (pengundulan hutan), pembangunan yang tidak teratur, atau penggunaan lahan yang tidak tepat di sekitar Sungai Ketapang. Akibat sedimentasi, Sungai Ketapang menjadi dangkal, menyebabkan air menjadi tergenang dan mempengaruhi kehidupan akuatik. Sedimentasi juga dapat mempengaruhi kualitas air dengan mengandung zat-zat terlarut yang merugikan organisme air dan manusia yang mengandalkan Sungai Ketapang sebagai sumber air minum. Bentuk masalah sendimentasi pada Sungai Ketapang tepatnya di Jembatan Ketapang dapat dilihat pada Gambar 3.

Sumber: Dokpri, Gambar 3 Masalah Sedimentasi pada Sungai Ketapang
Sumber: Dokpri, Gambar 3 Masalah Sedimentasi pada Sungai Ketapang

Solusi dalam menghadapi masalah Sungai Keetapang ini dapat mengunakan pendekatan dengan metode Natural-Based Solution (NBS) yaitu pendekatan yang berfokus pada penggunaan solusi berbasis alam dalam mengatasi masalah lingkungan. Dalam konteks Sungai Ketapang, NBS dapat diterapkan untuk mengurangi pencemaran oleh sampah dan mengatasi sedimentasi dengan cara yang alami dan ramah lingkungan. Metode NBS yang digunakan harus didasarkan pada prinsip konservasi sumber daya alam, mempertahankan keseimbangan ekosistem, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan metode NBS untuk mengatasi masalah Sungai Ketapang juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Metode ini mendukung pencapaian beberapa SDGs, termasuk Tujuan 6 tentang air bersih dan sanitasi, Tujuan 14 tentang kehidupan bawah air, serta Tujuan 15 tentang kehidupan darat dan konservasi ekosistem.

Salah satu aspek utama dalam mengatasi masalah Sungai Ketapang adalah pengelolaan sampah dengan meningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan Sungai Ketapang dan membuang sampah pada tempatnya melalui kampanye edukasi dapat menjadi langkah awal yang efektif. Selain itu, pembentukan tim sukarelawan yang terlibat dalam kegiatan pembersihan Sungai Ketapang secara rutin juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari Sungai Ketapang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun