Sekarang kita ada pada tahun yang sangat spesial yang dimana kita akan menghadapi pesta
demokrasi yang sebentar lagi akan berlangsung, dan pada tahun ini banyak sekali pemilih yang
berasal dari kaum muda mudi atau bisa disebut juga kaum milenial dan rata rata dari para
pemilih ini belum pernah memilih atau pertama kali mengikuti pesta demokrasi ini.
Dengan belum pernahnya para kaum milenial tersebut dalam memilih sangat diperlukan sekali
edukasi tentang politik bagi mereka, edukasi dalam politik ini sangat penting karena untuk
mempersiapkan kita dalam menghadapi pesta demokrasi tersebut, oleh karena itu para kaum
milenial harus mendapatkan edukasi agar mereka memiliki pengetahuan yang komprehensif
mengenai proses politik, sistem pemerintahan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta
nilai-nilai demokrasi.
Namun ada fenomena yang sangat menarik pada pesta demokrasi pada tahun ini, yakni
fenomena dimana ada salah satu dari calon yang mendaftarkan diri sebagai calon wakil dari
presiden pada pesta demokrasi tahun politik saat ini adalah seorang yang masih termasuk anak
muda, fenomena ini sangat positif bagi kita generasi milenial karena dengan begitu tahun pesta demokrasi kali ini akan semakin terbuka karena dengan adanya calon yang dari kalangan
milenial tersebut, karena dengan adanya calon dari generasi milenial tersebutlah kita akan bisa
membuat demokrasi di negara ini akan semakin terbuka terhadap isu yang ada, karena karakter
dari generasi milenial ini beda dari generasi sebelum sebelumnya, karakter generasi milenial ini lebih terbuka terhadap isu yang ada.
Dengan adanya fenomena tersebut juga membuka mata kita sebagai kaum muda untuk andil
dalam pergerakan dengan masuk ke dalam politik tersebut juga, karena generasi kitalah yang
bisa mengubah negara ini kearah yang lebih baik.
Generasi milenial ini memiliki karakter yang menarik, dimana generasi milenial ini memiliki
kecenderungan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap isu-isu sosial, seperti lingkungan,
kesetaraan gender, dan keadilan sosial. Selain itu, generasi milenial juga cenderung lebih
memilih gaya kepemimpinan yang terbuka, transparan, dan kolaboratif.
Dengan adanya fenomena banyaknya dari generasi milenial yang ikut andil dalam pesta
demokrasi tersebut membuat pesta demokrasi tahun ini semakin menarik, karena biasanya
kampanye yang dilakukan hanya menggunakan banner yang membuat jalan menjadi tidak indah
sekarang sudah berpindah ke media sosial yang membuat diskusi yang lebih menarik dan
terbuka.
Dengan adanya media sosial tersebut jugalah kita bisa memantau dan mengetahui apa saja yang
menjadi landasan bagi mereka kenapa mencalonkan diri dan yang ikut andil dalam pesta
demokrasi tersebut, dan juga apa yang akan mereka ingin lakukan jika mereka terpilih dalam
pesta demokrasi tersebut,dengan adanya media yang memudahkan diskusi ini sangatlah
membantu karna diskusi yang kita lakukan tidak terbataskan oleh jarak dan waktu, namun harus
kita jaga juga etika kita dalam berkomunikasi saat berdiskusi di media sosial tersebut, karena
jejak digital tidak mudah hilang dan bisa saja menjadi boomerang diri kita di masa yang akan
datang.
Sebagai generasi milenial kita harus pintar-pintar memilah dan memilih informasi yang tersebar
jangan sampai termakan oleh hoax dan berita ujaran kebencian, pada masa pesta demokrasi ini
banyak sekali berita bohong dan ujaran kebencian yang ditujukan untuk menjatuhkan atau
merusak salah satu pihak bahkan mungkin salah satu partai politik yang menjadi lawannya.
Banyak berita-berita bohong yang tersebar di media sosial oleh karena itu kita harus memilih dan memilah berbagai informasi yang diterima dan tidak asal membenarkan informasi yang diterima.
Banyak isu-isu yang bertebaran di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Tiktok, Instagram
dan YouTube tentang politik dan banyak juga dimanfaatkan oleh berbagai pihak sebagai sarana
untuk mencari keuntungan karena isu politik di Indonesia sangat ramai di perbincangkan saat ini,
mereka meraup keuntungan dari konten-konten yang seperti mengulas materi debat calon
presiden dan wakil presiden bahkan ada yang sampai membahas tentang biografi pasangan calon presiden dan wakilnya.
Keterbukaan informasi dan teknologi sangat berdampak bagi masa pesta demokrasi ini, baik
dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya seperti kampanye melalui media sosial
sehingga tidak harus memasang spanduk atau baliho yang mengganggu dan merusak lingkungan serta masih banyak dampak positif lainnya.
 Selain berdampak positif keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi bisa saja dijadikan sebagai alat pemecah belah masyarakat dengan mengadu domba masyarakat yang berbeda pandangan politik.
Pemilu harus bisa ditampilkan sebagai suatu event yang menyenangkan dan menggembirakan,
bukan menakutkan. Pesan-pesan kegembiraan yang ada diproses Pemilu diharapkan mampu
menarik perhatian generasi muda. Kepentingan generasi ini harus diakomodir dalam Pemilu,
sebab tidak sepenuhnya benar bahwa generasi muda itu acuh terhadap Pemilu.
 Pesta demokrasi saat ini menentukan masa depan generasi muda karena pemimpin yang terpilih akan menentukan dan membuat berbagai kebijakan apakah kebijakan tersebut menjadi mendukung para generasi muda untuk menciptakan pembaharuan yang kreatif dan inovatif atau justru sebaliknya malah
menghambat para generasi muda berkembang.