HAJI CERMIN REFORMASI MORAL
Menurut sudut pandang dari penulis buku ini jika seorang hamba dapat melakukan perjalanan spiritual dengan upaya dan sumber dayanya sendiri secara mandiri itu merupakan hal yang luar biasa, seperti ibadah haji contohnya, ketika seorang umat melakukan ibadah haji dengan segala kemampuannya sendiri itu merupakan suatu hal yang indah, ha ini berarti menunjukan besarnya tekad hamba tersebut untuk melakukan ibadah kepada Sang Penciptanya. Karena dalam ibadah haji tidak hanya fisik dan niat saja yang harus disiapkan tetapi sejumlah materi juga harus dimiliki untuk melakukan ibadah ini. Dalam ibadah haji tersimpan banyak hal yang terkanung dalam pelaksanaannya, penulis menyatakan bahwa dalam ibdaha haji mampu menunjukan eratnya keterkaitan antara ajaran Islam dan ajaran Nabi Ibrahim.
Selanjutnya, dalam bab ini dibahas mengenai perjuangan dalam hidup. Dalam hidup manusia membutuhkan perjuangan dan pengorbanan, semakin besar perjuangan dan pengorbanan maka semakin besar pula sebuah keberhasilan. Selain dari perjuangan dan pengorbanan, potensi diri juga merupakan hal yang penting karena potensi diri adalah hal mendasar yang dibawa setiap manusia, dengan potensi serta perjuangan dan pengorbanan mampu menghasilkan pembangunann reformasi bagi umat manusia.
Sehingga dapat dipahami bahwa maksud dari bab ini mengenai tentang reformasi moral yang tentunya hal paling dasar itu dari diri sendiri melalui perjuangan dan pengorbanan serta segala potensi diri yang dimiliki. Hal ini dicerminkan dalam ibadah haji karena dalam ibadah haji diperlukan perjuangan dan pengorbanan yang besar dan ketika seseorang telah mampu melakukan ibadah haji diharapkan mampu mereformasi moral menjadi lebih baik lagi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI