Ada dua hal yang menjadi perhatian saat memulai dan berkecimpung di dunia peternakan yaitu terkait pakan dan genetik. Dua hal ini menjadi tolak ukur keberhasilan paling besar di dunia peternakan. Oleh karena itu perbaikan pakan dan genetik harus gencar dilakukan untuk mendapat keuntungan usaha yang besar serta menjanjikan.
Desa Wonosari merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang memiliki potensi dalam pengembangan peternakan. Dapat dilihat melalui persebaran ternak yang cukup baik dan lingkungan yang mendukung. Persebaran lahan penanaman pakan yang luas serta memiliki tanah yang subur dalam pengembangan bahan pakan, sangat memungkinkan keberlanjutan usaha peternakan yang lebih baik jika tata kelola dilakukan dengan tepat. Bersinggungan dengan itu, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB berupaya memberikan sosialisasi dan penyuluhan peternakan mengenai "Pengolahan Pakan serta Pentingnya Penandaan dan Pencatatan Ternak" yang dilaksanakan pada 16-18 Juli 2023
"Pemberian pakan ternak haruslah presisi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Pakan hijauan yang diberikan kepada ternak tidak boleh terlalu tua karena berpengaruh pada kualitas hijauan. Pemberian pakan dengan kualitas rendah akan berpengaruh pada intake pakan yang rendah sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ternak saja bukan untuk meningkatkan nilai tambah seperti perdagingan yang baik dan peningkatan reproduksi dan kuantitas susu." Ujar Lia Santika Mahasiswa KKNT IPB dalam sosialisasi peternakan.
Potensi pertanian dan perkebunan di Desa Wonosari juga tergolong baik dengan berbagai komoditas seperti pisang, ketela rambat, tebu dan kopi. Limbah atau produk sampingan dari komoditas pertanian dan perkebunan sangat berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif untuk ternak seperti kulit kopi, pucuk tebu, gedebong pisang, dan lain sebagainya di samping penggunaan hijauan pakan budidaya. Limbah pertanian dan hijauan budidaya belum tentu memiliki kualitas yang baik dan mencukupi kebutuhan ternak.Â
Kualitas pakan yang kurang baik dapat ditingkatkan melalui pengolahan pakan. Pengolahan pakan merupakan suatu kegiatan mengubah pakan tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau olahan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pakan. Pengolahan yang dapat dilakukan yaitu dengan mencampurkan pakan kualitas rendah dengan pakan kualitas baik seperti mencampur hijauan dengan konsentrat, penambahan bahan kimia seperti enzim, atau dapat dilakukan silase atau pengawetan pakan.
peternak dapat melakukan pemeliharaan ternak secara tepat dari segi manajemen pemeliharaan (breeding, penggemukan, pengendalian penyakit) dan lingkungan (perkandangan dan pakan) yang dibutuhkan.
"Program pencatatan (recording) harus dilakukan secara intensif terhadap perkawinan, kelahiran, kehamilan kematian dan berat badan ternak yang dipelihara. Jika pencatatan dilakukan dengan baik dan benar, recording tersebut dapat digunakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi kedepannya dan membantu jalan keluar yang paling tepat agar solusi yang diambil berdampak langsung pada peningkatan produktivitas ternak maupun peningkatan jumlah ternak" lanjut Lia
Sebelum dilakukan pencatatan, ternak harus diberi penanda seperti angka terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam mengingat ternak dan mengantisipasi ternak akan tertukar catatannya satu sama lain. Mahasiswa KKNT Inovasi IPB memberikan tutorial cara pembuatan kalung sebagai penanda ternak saat sosialisasi berlangsung.Â
enandaan menggunakan kalung dipilih karena bentuknya sederhana, dengan bahan yang murah dan mudah didapatkan. Ternak dapat dikalungkan menggunakan bahan yang sederhana dan mudah didapatkan yaitu tali tambang dan pipa plastik. Cara membuatnya yaitu, disiapkan tali sepanjang 4-5 jengkal untuk kambing, dan potong pipa sebesar kelingking, buat ikat simpul di kedua ujung tali kalung agar mudah dipasangkan ke ternak.