Duduk adalah sesuatu yang biasa kita lakukan. Tiap hari yang kita lewatkan, pasti kita pernah duduk. Entah itu 3 jam dalam sehari, 4 jam sehari, atau 7 jam sehari. Baik itu ketika menonton televisi, saat sedang bekerja, atau sedang nongkrong pada suatu tempat tongkrongan dengan bermain handphone
Namun selain itu, ada satu duduk yang dimana ketika kita duduk disana, kita mendapatkan curahan keberkahan, majelis ilmu adalah tempatnya. Sungguh beruntung ketika seseorang duduk, ia duduk sambil memandangi para orang sholeh. Sungguh bermanfaat ketika seseorang duduk, ia mendengarkan untaian mutiara dari para ulama Allah. Sungguh bernilai hidupnya, ketika seseorang duduk, tapi mulut dan hatinya selalu menyebut dan mengingat nama Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Pada masa sekarang ini, seringkali hari-hari kita diisi oleh kegiatan yang sia-sia belaka. Bahkan tak jarang juga, ada seseorang yang sampai pada level membangkang kepada penciptanya. Maka dari itu, pada zaman yang makin gencar-gencarnya hoaks dimana-mana, rasa-rasanya kita perlu untuk duduk di majelis nya orang-orang sholeh.
Kita perlu untuk mengambil ilmu dari seorang penyeru kebenaran. Dari seorang yang hari-harinya dihiasi dengan kebijaksanaan. Sebab, ilmu yang seharusnya kita peroleh, haruslah dari sebuah pengajian atau majelis nya orang-orang 'Alim yang pada dasarnya, ia mempunyai sanad keilmuan yang bersambung dengan Rasulullah SAW; bukan diperoleh dari internet yang belum pasti kevaliditasannya.
Nabi Saw pernah bersabda, dudukmu sesaat di dalam suatu majelis ilmu, tanpa memegang pena dan tanpa menulis satu huruf (pun) lebih baik bagimu daripada memerdekakan seribu budak. Kapan lagi coba, bisa mendapatkan ganjaran yang begitu besar sekali. Belum tentu di dalam hidup kita, bisa membebaskan seribu budak. Kadangkala saja, membebaskan diri kita dari nafsu saja masih belum beres, apalagi kita mau membebaskan orang lain?
Lihatlah, Begitu besarnya kemuliaan dan ganjaran seseorang yang duduk di majelis ilmu. Pandanglah, bahwa perkumpulan dengan membahas kitab adalah sebuah perkumpulan yang sangat istimewa di mata Allah dan Rasul nya. Dan saya mengira, bahwa duduk Bersama orang sholeh, melihat wajahnya dan akhlaknya yang sangat indah lebih baik dari dunia dan seisinya.
Betapa agungnya dan betapa istimewanya kedudukan duduknya seseorang di majelis ilmu. Sayyidil Habib Umar bin Hafidz pernah berkata, "Andaikan pahala hadir di majlis ilmu diperlihatkan oleh Allah subhanallahu wa ta'ala, maka pastilah manusia akan meninggalkan kepentingan dunianya, dan berbondong-bondong untuk menghadiri majlis ilmu."
Dibalik ganjaran yang besar tersebut, Namun pada realitanya, duduk di majelis ilmu susahnya minta ampun. Banyak sekali halangan-halangan yang menghampiri ketika kita hendak pergi ke majelis. Tidak ada waktu contoh nya yang sering kita lontarkan ketika ditanya kenapa kita jarang atau tidak pernah datang ngaji ke majlis ilmu.
Di balik alasan itu, tentunya memang Allah sendirilah yang tidak atau belum mengizinkan orang tersebut untuk melangkah ke pengajian. Memang betul, Allah sendirilah yang memilih orang-orang tertentu yang diizinkan untuk menghadiri pengajian dengan cara menggerakkan hati seseorang yang dipilih. Ketika Allah tidak menggerakkan hati seseorang, maka orang tersebut tidak akan kepikiran untuk berniat pergi ke majelis.
Begitu istimewanya duduk di majelis ilmu, begitu indahnya duduk Bersama orang-orang yang 'Alim. Sebab, ketika kita sudah duduk di majelis ilmu, maka rahmat Allah pasti kita raih. Walaupun, duduknya kita di majelis tersebut bukan untuk mendengarkan ceramah atau ada lain hal di luar tujuan utamanya, orang tersebut pasti juga akan kena cipratan atau curahan rahmat dari Allah SWT.
Agak nya kita harus membiasakan diri untuk bisa selalu hadir dan duduk di majelis nya orang-orang sholeh. Sebab, kebiasaan akan tercipta ketika kita melakukan tindakan itu berulang-ulang. Ketika duduk nya kita di dalam majelis sudah menjadi kebiasaan, maka nilai atau value kita di dalam hidup akan dipenuhi dengan kebaikan dan hal-hal yang positif.