Walaupun dituduh dan difitnah semacam itu, Pram tidak memedulikannya. Bahkan ketika ia di dalam masa tahanannya, pernah ditulis di salah satu buku yang membahasnya, bahwa rasa dan gagasan kemanusiannya ketika menulis salah satu karya terbarunya itu lebih besar dan meningkat dari masa sebelum ia diasingkan. Karena Pram adalah sebuah simbol perlawanan dan pembawa perubahan. Perlawanan bagi segala bentuk penindasan, kekerasan, kekejaman, dan segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran. Pram layak bila di cap sebagai Revolutionary Hero yang membuat kemanusiaan akan tetap langgeng dan abadi.
Maka dari itu, gagasan kemanusiaan ini harus benar-benar menjadi revolusioner. Namun bukan Revolusi dengan jalan kekerasan. Karena Tuhan dan Pram tidak menyukai itu. Sebab, Nilai kemanusiaan ini harus ditanamkan dengan sebaik-baiknya, agar tak ada lagi kasus-kasus viral pada saat ini yang membuat bangsa kita semakin terbelakang. layaknya Priyayi suapan pada zaman penjajahan.
memang, mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dengan sebenar-benarnya itu sangat susah sekali. Kenapa? Yha karena hal itu merupakan salah satu kewajiban yang diberikan kepada manusia. Hanya kepada manusia loh ya, tidak kepada makhluk lain. Jadi, tidak ada kewajiban yang dijalankan dengan gampang dan penuh suka cita. Karena awalannya pasti berat sekali dan pastinya ada unsur ketidaksukaan. Akan tetapi ketika kita mencoba menjalankannya dengan penuh keikhlasan, maka pastinya segala cipratan kebaikan bahkan lebih daripada itu, akan menghampiri diri kita. Lagi pula, tidak ada yang namanya kewajiban yang dijalankan dengan perasaan suka, senang, dan berjalan dengan mulus. Begitu pula mengimplementasikan gagasan kemanusiaan ini. Pasti ada saja kerikil-kerikil ketidaksukaan yang masih menyangkut di dalam hati manusia. Betul dan setuju kan?
Oleh karena nya, Gagasan kemanusiaan ini harus tetap lestari dan langgeng . Harus tetap bersahabat dan bestiean dengan keadilan dan kebebasan. Agar yang namanya penindasan dan manusia yang Berperilaku layaknya binatang bisa ditumpaskan. Jangan sampai, musuh yang beraliran feodalisme dan kolonialisme dapat meluluhlantakkan rasa kemanusiaan dan nasionalisme kita. Yang hal itu telah ternanam kuat di dalam diri dan kehidupan kita.Â
Dengan karya sastranya, Pram mampu menjadi salah satu pejuang Kemanusiaan. Pejuang kebenaran dan keadilan. Walaupun raga nya telah tiada. Namun karya-karyanya dan gagasan  kemanusiaan di dalamnya akan tetap abadi dan lestari sepanjang masa. Walaupun sosoknya telah tiada, namun pemikirannya masih menggelora pada para penggemarnya. Bahkan akan terus lahir dan berlipat ganda.Â
Walaupun ia belum pernah mendapatkan penghargaan bergengsi berupa nobel sastra. Baru masuk nominasi nya saja yang hal itu sudah sungguh luar biasa. Namun lebih dari itu, bagi saya, Pram adalah sosok yang layak mendapatkan'Nobel' bagi  kisah kehidupannya. yha 'Nobel' (No Become Loser).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H