Mohon tunggu...
Muhammad Yoffy ferdiansyah
Muhammad Yoffy ferdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis untuk aktualisasi | Email: yoffyferdiansyah48@gmail.com | IG: yoffischivenhauer_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Resep Anti Overthinking dari Meneladani Jalan Hidup Sang Buddha

28 Juni 2022   20:10 Diperbarui: 16 Juli 2022   18:22 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Unsplas/Amit Kumar

Maka ambilah secukupnya apa yang dikatakan oranglain terutama hal yang penting dan bagi diri kita namun juga tetap menyesuaikan dengan kondisi kita apa adanya. Tetaplah berpegang teguh pada prinsip kita yang berpegang pada kebenaran dan kebaikan. Karna selagi tidak merugikan orang lain dan membuat kemudhorotan yang besar, maka kamu layak menjalani hidupmu apa adanya.

“Tak seorang pun di dunia ini yang dapat menghinaku, karena penghinaan hanya ada ditanganku. Jika aku menerima penghinaan, maka tidak apa-apa; jika tidak, maka engkau harus membawanya kembali ke rumah, karena aku tidak menerimanya. Itu semua karena penghinaan membutuhkan penerimaan dan tanda tangan dariku” ~ Buddha

Kita tidak bisa mengontrol semua hal yang ada dihadapan kita, karna ada hal-hal yang terjadi diluar kuasa kita yang mana kita tidak bisa mencegahnya terjadi. Kita hanya dapat mengontrol hal-hal yang mampu kita kontrol utamanya dalam diri. Musibah, Penderitaan dan rasa sakit merupakan hal yang niscaya dialami oleh semua mahkluk hidup, terkadang kita tidak bisa mengontrol datangnya hal tersebut.  Maka yang bisa kita lakukan saat hal itu terjadi ialah dengan mengendalikan pikiran dan hati kita. Dengan pikiran positif yang berorientasi pada kebaikan, menghilangkan dengki dan dendam akan membuat kita menjadi lebih baik. Sama seperti kata Buddha “memaafkan orang lain dan bebaskan diri anda dari beban ini. Namun Lupakan bahwa anda telah memaafkan dan menjadi lebih bebas lagi”.

“Dirimu sama halnya dengan semua mahkluk di alam semesta ini, pantas mendapat cinta dan kasih sayangmu” ~ Buddha

Cintailah apa yang ada dalam dirimu, sama halnya ketika kamu menyayangi orang lain. Terimalah apa yang kamu miliki saat ini dan terimalah ketidaksempurnaan yang melekat pada dirimu dan hidupmu. Terkadang kita khawatir kita tidak akan diterima dilingkungan atau tidak dapat mencapai sesuatu karena kekurangan yang kita miliki, entah itu perawakan, harta, kedudukan dll. Itulah yang sering membuat diri kita gelisah dan menderita karnanya. Padahal penerimaan diri adalah pintu utama dari kebahagiaan, Karna kebahagiaan bukan hanya datang dari luar namun kebahagiaan yang paling esensial berasal dari dalam diri. Oleh karena itu seperti kata Buddha, “Dirimu pantas untuk mendapat cinta dan kasih sayangmu sendiri”.

"Jangan terpaku pada masa lalu, jangan memimpikan masa yang akan datang, namun pusatkanlah pikiran kita pada saat ini" ~ Buddha

Overthinking sering muncul karna trauma masa lalu terhadap kejadian yang menimpa kita di masa lalu contohnya mungkin seperti bullying, menjadi korban kejahatan, dan lain sebagainya. ataupun perilaku buruk yang telah kita lakukan dimasa lalu dimana kita merasa dihantui hal tersebut. Dan hal lain lagi yang membuat kita banyak pikiran ialah kita terlalu cemas akan peristiwa yang akan datang.  Yang mana bayang-bayang kekhawatiran ini biasanya berbentuk pikiran negatif. 

Seperti Takut gagal ketika ujian kelulusan nanti, takut nanti tidak mendapatkan pekerjaan, takut tidak mendapat jodoh dan tidak mampu membina rumah tangga yang baik, khawatir berlebih akan datangnya kematian yang senantiasa menanti. Itu semua adalah berbagai ketakutan dan kekhawatiran yang selalu muncul dipikiran kita yang membuat kita depresi hingga  membuat kita takut untuk pergi atau melakukan sesuatu karna takut akan terjadi masalah/hal buruk yang menimpa nanti.

Saudaraku ketakutan seperti ini adalah hal yang wajar dan manusiawi Karna semua pasti memiliki ketakutan dalam hidupnya. Namun saudaraku jangan sampai ketakutan ini membuat kita melupakan rezeki dan kenikmatan yang telah kita peroleh saat ini hingga membuat kita lupa untuk ikhlas dan bersyukur akan hal itu. tetaplah fokus pada apa yang bisa kita kerjakan saat ini, tidak perlu terburu-buru dalam mengejar sesuatu begitu pula cemas akan hasil yang akan kita peroleh nanti. tetaplah berproses pada apa yang ingin kita capai suatu hari nanti dengan mendayagunakan segenap apa yang kita miliki saat ini. Karna Dalam ajaran Buddha kita meyakini bahwa apa pun yang kita perbuat akan menghasilkan karma yang akan kita terima suatu saat nanti, "segala sesuatu yang terjadi pada kita adalah hasil dari apa yang kita sendiri pikirkan, katakan dan lalukan". Maka percayalah atas hal-hal baik dan usaha yang kita lakukan saat ini akan berujung baik dimasa depan nanti.

"Kita adalah apa yang kita pikirkan. Semua hal yang ada di diri kita, muncul dari pikiran kita. Dengan pikiran kita sendiri, kita bisa membentuk dunia kita" ~ Buddha

Mindset merupakan hal yang penting terhadap sikap kita menghadapi permasalahan. Permasalahan bisa terjadi kapan saja namun pola pikir akan menjadi nahkoda untuk mengarungi permasalahan. Menanamkan pola pikir positif saat menghadapi masalah akan meringankan beban dalam menjalaninya. Sebaliknya bila terus berpikir negatif justru akan menambah beban penderitaan yang dialami. sehingga kita akan menanggung dua beban yakni masalah dan presepsi negatif yang kita pikirkan dimana keduanya semakin membuat diri seseorang semakin menderita. Begitu pula terhadap kekurangan yang kita miliki, terus meratapi kerkurangan diri yang ada tidak membuat kita berkembang menuju lebih baik melainkan malah stagnan pada kondisi yang ada bahkan bisa semakin buruk. Suatu ketika Buddha pernah berkata “kebahagiaan tidak tergantung pada siapa dirimu atau apa yang kamu miliki. Kebahagiaan datang dari cara kita berpikir”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun