Baru baru ini kemenkes melalui akun instagramnya memposting mengenai marburg virus. Selain itu Badan kesehatan dunia (WHO) pun telah menerima laporan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Equatorial pada Senin 13 Februari 2023. Berdasarkan laporan tersebut terdapat 9 kematian dan 16 kasus suspek.
Lalu apakah marburg virus itu dan memang bisakah menjadi ancaman pandemic setelah corona?
Marburg Virus (MARV) adalah virus yang pertama kali ditemukan pada Agustus tahun 1967 di Marburg dan Frankfurt Jerman, dan Belgrade Serbia.
Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi dengan fatalitas mencapai 88%.
Berdasarkan jenisnya, Marburg virus ini termasuk dalam jenis RNA virus dalam famili Filoviridae. Selain Marburg beberapa virus yang termasuk famili virus ini termasuk Ebolavirus (EBOV), Cuevavirus,Thamnovirus dan Striavirus. Namun hingga kini hanya Marburg dan Ebola virus yang dapat menginfeksi manusia.Â
Marburg Virus ini dapat menular manusia melalui beberapa cara yaitu :Â
Buah buahan yang terkontaminasi virus. Buah buahan ini biasanya bisa terkontaminasi lewat hewan seperti kelelawar dan buah yang terdapat dari daerah endemi seperti afrika.
Cairan tubuh seseorang yang terinfeksi seperti darah, urin, liur, keringat,tinja bekas muntahan,ASI, sperma dan pakaian yang digunakan.Â
NHP (Non-Human Primate) yang terinfeksi Marburg Virus
Marburg virus ini dapat masuk melalui kulit yang terbuka atau membran mukosa seperti mata, hidung dan mulut yang tidak terlindungi.