Kutatap luasnya lautan biru
Tidak diam terus bergerak
Ombak bergulung menghempas
Ditampar badai sepanjang waktu
Terbakar terik sang mentari
    Laksana alur kehidupan
    Tiada lepas dari  gejolak
    Aral melintang juga menghadang
    Tapi usahlah diri semakin larut
    Akan pula merusak sukma
Semakin di kejar semakin jauh
Puas tiada berkesudahan
Semakin diminum semakin dahaga
Dipeturutkan binasalah jiwa
Hidup terasa semakin lara
    Bersyukur apa yang didapat
    Yakin akan kasih sayang-Nya
    Hidup di dunia terbatas waktu
    Masih ada hidup akhir nanti
    Masa yang kekal serta abadi
Kutatap Luasnya Samudera Biru
Teringat serangkai pesan yang  bijak
Celupkan telunjukmu ke samudera
Air yang terbawa itulah dunia
Yang tertinggal itu hidup akhirat
    Berdebar jantung
    Gemuruh pula aliran darah
    Kurenungi kembali perjalanan hidup
    Dimanakah aku saat ini
    Apakah bekalku telah cukup?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H