Mohon tunggu...
Muhammad Athya Tsany Farhan
Muhammad Athya Tsany Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mahasiswa di universitas islam negri malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Pengondisian Klasik di Lingkungan Sekolah

14 Maret 2024   01:16 Diperbarui: 14 Maret 2024   02:46 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/JNwa6a78iGgMXeYU9

  Penerapan teori pengkondisian klasik di lingkungan sekolah memiliki beberapa manfaat, yaitu: 

      1. Meningkatkan kemampuan belajar: Teori ini membantu memahami materi yg dibahas dan membuat mereka lebih produktif           dalam belajar.

      2. Melakukan perubahan perilaku: Teori ini mengutamakan perilaku yg di amati,sehinnga dapat membantu  mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik.

      3. Meningkatkan kemotivasi: Penerapan teori ini  dapat membuat siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar dan membuat mereka lebih kemotivasi untuk belajar.

      4. Meningkatkan kemampuan pengamatan: Teori ini mengutamakan pengamatan, sehingga dapat membantu guru untuk mengkaji siswa supaya lebih baik.

      5. Meningkatkan kemampuan pengujian: Penerapan teori ini membantu guru untuk melakukan pengujian lebih efektif dan juga membantu siswa untuk mengingat materi yang sudah di bahas.

           Dalam lingkungan sekolah, penerapan teori pengondisian klasik dapat dilakukan melalui pengamatan dan pengujian terhaadap perilaku siswa. Hal ini akan membantu siswa memahami materi yang di bahas dan membuat mereka lebih produktif dan kompetitif dalam  belajar.

  Contoh penerapan teori pengkondisian klasik di lingkungan sekolah antara lain:

       1.Pengujian Bahasa Jepang: Jika siswa gagal dalam ujian Bahasa Jepang, dia merasa sedih dan kecewa. Saat ujian berikutnya, dia     merasa cemas. Ibu guru memberi salam dengan senyuman manis kepada siswa saat masuk kelas. Sehingga membuat siswa merasa   nyaman di kelas dan lebih mengingat isi buku Bahasa Jepang.

      2.Pengujian Matematika: Saat siswa belajar matematika, guru memberikan contoh berupa instruksi untuk membuat siswa lebih   mudah dalam belajar. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka guru akan segera diperbaiki.

      3.Pengujian Pemrograman: Saat siswa belajar pemrograman, guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk  perilaku  atau pembiasaan seperti yang diinginkan. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement),  baik dari sisi positif dan negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun