Peran Literasi Digital. Literasi digital berperan penting dalam menghadapi berita hoax dan disinformasi, diantaranya yaitu: (1) literasi digital membuat kita mampu berpikir lebih kritis, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi sebuah masalah sehingga tidak mudah percaya dengan berita hoaks; (2) literasi digital bisa membuat kita menjadi mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Banyaknya media sosial yang ada pada saat ini merupakan salah satu bentuk dari adanya literasi digital; (3) literasi digital digunakan sebagai alat ukur keberhasilan kita dalam menggunakan media digital dengan etika dan bertanggung jawab; (4) literasi digital meningkatkan kemampuan kita dalam memilih mana berita yang seharusnya kita akses dan kita ambil.
Peran literasi digital dalam upaya menangkal berita hoax akan sukses apabila dalam diri kita terdapat rasa kesadaran akan kebenaran berita yang akan kita konsumsi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan literasi digital dan menghadapi disinformasi serta hoaks yaitu (1) selalu periksa kredibilitas sumber informasi. Telusuri asal muasal informasi tersebut dan pastikan bahwa sumbernya merupakan entitas yang kredibel, contohnya seperti laman pemerintah atau media pemberitaan nasional; (2) Selalu perhatikan logika dari informasi yang didapat. Pastikan bahwa informasi yang disampaikan konsisten dan masuk akal. Informasi yang benar tentu mempunyai data pendukung untuk menguatkan kebenaran informasi tersebut. Jangan mudah percaya pada judul yang provokatif. Banyak berita palsu menggunakan judul sensasional untuk menarik perhatian. Baca keseluruhan konten dan periksa apakah isinya benar-benar sesuai fakta; (3) Verifikasi informasi dengan sumber lain yang terpercaya. Biasanya, jika informasi tersebut benar, beberapa media kredibel akan memberitakannya; (4) Manfaatkan alat pengecekan fakta yang tersedia untuk memverifikasi kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya. Kita dapat menggunakan alat-alat untuk memeriksa fakta seperti Google Fact Check; dan (5) selalu edukasi diri kita dan orang lain dalam peningkatan literasi digital.
Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga ekosistem informasi yang sehat. Selain mengembangkan literasi digital untuk pribadi, kita juga perlu berperan aktif dalam memerangi penyebaran disinformasi dan hoaks. Salah satu caranya adalah dengan tidak langsung menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Edukasi kepada orang-orang di sekitar kita, khususnya generasi yang lebih tua, tentang pentingnya literasi digital. Di samping itu, pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan teknologi memiliki peran besar dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Kampanye edukasi, regulasi yang lebih ketat terhadap penyebaran hoaks, dan pengembangan algoritma di platform media sosial untuk mengurangi konten disinformasi adalah beberapa langkah yang bisa diambil.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa literasi digital merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting untuk kita miliki guna melawan arus disinformasi dan hoaks yang terus beredar. Di era informasi ini, literasi digital menjadi kemampuan yang sangat penting. Dengan literasi digital yang baik, kita dapat melindungi diri dari ancaman disinformasi dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih kritis, bijak, dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan. Bagaian navigator di lautan informasi, literasi digital adalah kompas yang membimbing kita agar tidak tersesat oleh badai disinformasi dan hoaks. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat memilah mana yang benar dan mana yang salah di tengah arus informasi yang terus mengalir.
Ayo bijak menggunakan media digital dan terus tingkatkan literasi digita agar kita terhindar dari berita hoaks dan disinformasi. Muhammad Ammar Yusuf Habibi_Mahasiswa Teknik Informatika UNNES.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H