PENTINGNYA LITERASI DIGITAL DALAM MENGHADAPI DISINFORMASI DAN HOAKS
Oleh: Muhammad Ammar Yusuf Habibi
2404130074
Bukan kepala yang harus kau perbesar, melainkan hatimu
Bukan alasan pembela diri yang harus kau perkuat, melainkan tekadmu
Bukan harga dirimu yang harus kau turunkan, melainkan egomu
Bukan cara berbohongmu yang harus kau perbaiki, melainkan sikapmu
Bukan rasa curiga yang harus kau kedepankan, melainkan kewaspadaanmu
Sebaid puisi di atas sangat relevan direnungkan dalam menghadapi era digital. Â Dewasa ini perkembangan teknologi berkembang sangat pesat. Di era digital ini, kita semakin mudah mengakses dan mendapatkan informasi terbaru melalui internet dan media sosial yang tersaji dalam jagat raya dunia maya. Di era digital yang serba cepat ini, akses informasi menjadi sangat mudah. Dengan satu atau beberapa kali klik, kita bisa mendapatkan berbagai informasi dari belahan dunia manapun. Tapi sayang, tidak semua informasi yang tersaji dan kita terima merupakan informasi yang benar sehingga melahirkan tantangan baru, salah satunya yaitu meningkatnya disinformasi. Disinformasi atau informasi yang salah baik disengaja maupun tidak, menyebar dengan sangat cepat dan dapat mempengaruhi opini publik. Disinformasi dapat datang dalam berbagai bentuk, mulai dari berita palsu hingga manipulasi informasi yang disengaja untuk mempengaruhi opini publik terhadap isu-isu politik, kesehatan, atau sosial. Di sisi lain, ada kalanya informasi atau berita yang kita terima tersebut tidak diketahui kebenarannya atau biasa dikenal dengan istilah berita hoaks. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoaks adalah informasi yang sebenarnya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Tidak hanya itu, disinformasi dan hoaks juga dapat memperparah polarisasi sosial. Ketika orang hanya mengkonsumsi informasi yang sesuai dengan keyakinannya, yang dikenal sebagai filter bubble, dia cenderung menolak informasi yang bertentangan, meskipun informasi tersebut benar. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan masyarakat dan sulit untuk mencapai konsensus dalam berbagai isu penting.
Penyimpangan kebenaran dari sebuah informasi merupakan masalah besar yang dapat mengakibatkan perpecahan dan konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Guna meminimalkan peluang kita dalam menganggap informasi tidak benar sebagai sebuah kebenaran, salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan kualitas literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi dengan menggunakan teknologi digital. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan perangkat teknologi atau media sosial. Lebih dari itu, literasi digital mencakup kemampuan untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital secara kritis dan bijak. Di dalamnya, terdapat kemampuan untuk membedakan antara fakta dan opini, menganalisis sumber informasi, serta mengidentifikasi konten yang bisa jadi adalah hoaks atau disinformasi. Dalam dunia yang penuh dengan berbagai sumber informasi dan sering kali tanpa otoritas jelas yang menjamin kebenarannya, kemampuan untuk menilai kualitas informasi menjadi sangat penting. Tanpa literasi digital yang baik, seseorang dapat dengan mudah tertipu oleh berita palsu, teori konspirasi, atau propaganda yang menyesatkan.
Mengapa kita perlu meningkatkan literasi digital? Salah satu tujuan utamanya yaitu untuk melindungi kita dan keluarga kita dari penyimpangan informasi yang kita terima. Banyak berita hoaks yang tersebar dan diteruskan ke grup WhatsApp keluarga, mengakibatkan orang-orang percaya bahwa berita itu benar karena diberitahu oleh seseorang yang dekat dengan mereka. Hal ini dapat dikaitkan dengan tujuan kedua, yaitu mencegah penyebaran informasi yang tidak benar. Kita dapat memvalidasi informasi yang kita terima sebelum menyebarkannya kepada orang lain. Kita juga dapat memberikan koreksi apabila informasi yang diterima merupakan informasi yang tidak benar. Alasan selanjutnya adalah meningkatkan kemampuan dalam menganalisis informasi. Hal ini juga sangat penting karena berkaitan dengan kemampuan kita dalam menentukan kebenaran dari suatu informasi.