Mohon tunggu...
Muhammad Isnaini
Muhammad Isnaini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Membaca dan menulis adalah dua sisi dari satu koin: membaca memperkaya wawasan, sementara menulis mengolah dan menyampaikan wawasan tersebut. Keduanya membangun dialog tak berujung antara pikiran dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Seriuskah Pembangunan Reaktor Nuklir di Bangka Belitung

9 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   05:56 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar disadur dari google reaktor nuklir

Sebagai putra yang berasal dari kepulauan Bangka belitung ingin bertanya pada pemerintah ini, seriuskah penetapan kebijakan ini lantas apa sih keuntungannya bagi mereka yang di sana khususnya dan Indonesia pada umumnya, penjelasan yang rasional akan penulis ungkapkan disini. 

Energi nuklir menjadi salah satu alternatif solusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, baik di tingkat lokal maupun nasional. Di Kepulauan Bangka Belitung, dengan sumber daya alam yang melimpah namun terbatas dalam hal ketersediaan energi fosil, energi nuklir dapat menjadi jawaban atas tantangan tersebut (Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2023).

Sebagai wilayah kepulauan, Bangka Belitung memiliki tantangan khusus dalam penyediaan energi, termasuk biaya tinggi untuk distribusi bahan bakar fosil dan keterbatasan infrastruktur energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya. Namun, potensi untuk pengembangan energi nuklir di Babel cukup menjanjikan. Bangka Belitung dikenal sebagai salah satu penghasil timah terbesar di Indonesia. Proses ekstraksi dan pemurnian timah menghasilkan limbah yang mengandung elemen radioaktif seperti thorium, yang berpotensi digunakan sebagai bahan bakar nuklir (Hadi et al., 2020). Selain itu, dengan pertumbuhan ekonomi dan industri di wilayah ini, terutama sektor pertambangan dan pariwisata, kebutuhan akan pasokan energi yang stabil dan andal semakin meningkat. Letak geografis Babel yang strategis juga mempermudah pengembangan dan distribusi energi nuklir ke wilayah lain di Indonesia (Kementerian ESDM, 2023).

Penggunaan reaktor nuklir di Bangka Belitung dapat memberikan berbagai kontribusi nyata terhadap stabilitas pasokan energi di wilayah ini. Reaktor nuklir mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar secara terus-menerus tanpa tergantung pada kondisi cuaca, berbeda dengan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. Meskipun pembangunan reaktor nuklir memerlukan investasi awal yang besar, biaya operasionalnya relatif rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Ini berpotensi mengurangi biaya energi di Babel dalam jangka panjang (International Atomic Energy Agency, 2022). Dengan adanya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), Babel dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Selain itu, proyek reaktor nuklir dapat membuka peluang kerja baru, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia lokal, dan mendorong perkembangan teknologi di daerah tersebut (BPS Bangka Belitung, 2023).

Pemerintah menetapkan Kepulauan Bangka Belitung sebagai lokasi pusat energi nuklir karena sejumlah alasan strategis. Selain memiliki potensi sumber daya thorium dari limbah pengolahan timah, Babel dianggap memiliki risiko geologis yang lebih rendah dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Stabilitas wilayah ini dari segi gempa bumi dan bencana alam lainnya menjadi salah satu faktor utama dalam pemilihan lokasi. Selain itu, lokasi Babel yang berada di tengah jalur distribusi energi ke berbagai wilayah di Indonesia memberikan keuntungan logistik yang signifikan, memungkinkan energi yang dihasilkan dapat didistribusikan secara efisien ke seluruh nusantara (Pusat Studi Energi, 2023).

Walaupun potensi energi nuklir di Babel sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pengelolaan limbah nuklir dan risiko kecelakaan menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, diperlukan regulasi ketat dan teknologi canggih untuk memastikan keselamatan operasional. Edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan keamanan energi nuklir sangat penting untuk mengurangi resistensi sosial terhadap proyek ini. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan infrastruktur pendukung, termasuk jaringan transmisi listrik dan fasilitas penyimpanan limbah nuklir (Greenpeace Indonesia, 2023).

Energi nuklir memiliki potensi besar untuk menjadi solusi bagi kebutuhan energi di Kepulauan Bangka Belitung. Dengan sumber daya yang melimpah dan kebutuhan energi yang terus meningkat, pengembangan reaktor nuklir dapat memberikan stabilitas pasokan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Penetapan Babel sebagai pusat energi nuklir oleh pemerintah merupakan langkah strategis yang dapat mengokohkan posisi Indonesia dalam pemanfaatan energi modern yang ramah lingkungan. Untuk merealisasikan hal ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada (Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2023).

Gambar PLTP disadur dari babel pikiran rakyat 14 Mei 2024
Gambar PLTP disadur dari babel pikiran rakyat 14 Mei 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun