Teknologi hijau semakin menjadi sorotan dalam upaya mengurangi dampak bencana alam dan melestarikan lingkungan. Konsep ini tidak hanya mencakup penggunaan energi terbarukan atau material ramah lingkungan, tetapi juga melibatkan pendekatan yang lebih holistik terhadap pembangunan berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Salah satu contoh penerapan teknologi hijau yang nyata dapat ditemukan di berbagai kampus di Indonesia, termasuk di UIN Raden Fatah Palembang.
Di kampus ini, program Eco Green Campus tengah digalakkan sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah terhadap bumi. Konsep Eco Green Campus bukan sekadar tentang pengelolaan sampah atau penanaman pohon, tetapi melibatkan penerapan berbagai teknologi hijau yang dapat mendukung pengurangan dampak bencana alam dan perubahan iklim.
Salah satu teknologi yang akan diterapkan di UIN Raden Fatah adalah penggunaan panel surya untuk memenuhi sebagian kebutuhan energi kampus. Dengan memanfaatkan energi terbarukan dari matahari, kampus ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, tetapi juga meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Teknologi ini sangat relevan, mengingat Indonesia, sebagai negara kepulauan, sering kali menghadapi masalah gangguan pasokan listrik akibat bencana alam seperti gempa bumi atau banjir. Panel surya menjadi solusi yang andal untuk mengurangi ketergantungan pada listrik dari sumber yang rentan terpengaruh bencana alam.
Selain itu, kampus ini juga fokus pada pengelolaan air dan penggunaan sistem drainase yang efisien untuk mencegah terjadinya banjir. Dalam beberapa tahun terakhir, intensitas hujan yang tinggi di berbagai daerah di Indonesia telah meningkatkan risiko banjir. Teknologi hijau yang diterapkan di kampus ini, seperti sistem penyiraman otomatis dan pemanfaatan air hujan, membantu meminimalkan dampak bencana alam terkait air. Kampus ini juga memperkenalkan konsep taman vertikal, yang tidak hanya menyegarkan tampilan kota, tetapi juga berfungsi sebagai penahan erosi dan membantu penyerapan air hujan secara alami.
Lebih jauh lagi, teknologi hijau yang akan diterapkan di UIN Raden Fatah juga mencakup pendekatan berbasis pertanian urban. Dalam rangka mendukung ketahanan pangan, kampus kedepan akan mengembangkan kebun kampus yang mengadopsi pertanian organik dengan teknologi irigasi pintar. Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sistem pertanian konvensional yang rentan terhadap kerusakan akibat bencana alam, sekaligus meminimalkan penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.
Melalui berbagai inisiatif di atas, UIN Raden Fatah Palembang tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi dampak bencana alam, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana teknologi hijau dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Kampus ini juga menunjukkan bahwa penerapan teknologi hijau tidak hanya memberi manfaat dalam jangka panjang, tetapi juga dapat memberikan solusi konkret untuk menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan bencana alam yang semakin intens.
Inisiatif ini mengajak kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memberikan inspirasi bahwa setiap individu atau lembaga, meskipun dengan sumber daya terbatas, dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan bumi. Dengan teknologi hijau, kita bukan hanya membantu mengurangi dampak bencana alam, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih sehat dan aman untuk generasi mendatang.
Mitigasi bencana alam membutuhkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan partisipasi komunitas, nilai budaya dan agama, serta teknologi modern. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, risiko bencana dapat diminimalkan. Saat ini, langkah proaktif sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan musim hujan yang penuh risiko di Indonesia, memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI