Menyambung cerita beberapa hari yang lalu tentang ananda Najwa Lailatul Mu'jizah. Perjalanan hidup kita sering dihadapkan pada ujian yang menguji ketangguhan dan kesabaran kita. Namun, di balik setiap tantangan, selalu ada pelajaran berharga yang dapat kita ambil. Kisah Najwa adalah salah satu dari sekian banyak cerita yang menginspirasi kita untuk terus bertahan dan berharap meskipun hidup tak selalu berjalan sesuai rencana.
Najwa Lailatul Mu'jizah, seorang gadis yang menjalani kehidupannya dengan penuh semangat meskipun menghadapi berbagai tantangan. Selama enam tahun terakhir, ia hidup dengan penyakit Lupus yang menyerang ginjalnya. Akibat kondisi ini, Najwa harus menjalani cuci darah selama dua tahun di RSMH Palembang. Menjelang masa kuliahnya di Fakultas Psikologi UIN Raden Fatah, ia beralih ke metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), yang harus dilakukannya empat kali sehari, pagi, siang, sore, dan malam hari.
Dalam menghadapi cobaan yang berat ini, Najwa tidak pernah menyerah, bahkan tidak pernah mengeluh. Setiap kesulitan yang dihadapinya dijalani dengan hati yang tabah dan penuh rasa syukur. Ketangguhannya tidak muncul begitu saja, melainkan lahir dari keyakinannya bahwa setiap masalah memiliki solusi, dan setiap perjalanan berat adalah bagian dari takdir yang harus dihadapi dengan kepala tegak. Ia percaya bahwa setiap kesulitan adalah cara Tuhan menguatkan dirinya, dan keyakinan ini memberinya kekuatan untuk terus melangkah ke depan.
Sikap Najwa yang tak pernah mengeluh menjadi teladan bagi banyak orang, termasuk bagi orang tuanya, Abi Muhammad Isnaini dan Umi Siti Nurul Atiqoh. Mereka merasa terinspirasi oleh keteguhan hati putri mereka. Dalam setiap situasi sulit, Najwa selalu memberikan dukungan moral kepada mereka, seolah-olah ia adalah tiang yang menopang keluarga di tengah badai kehidupan. Dengan senyum dan kata-kata penyemangatnya, ia mampu mengubah suasana yang berat menjadi penuh harapan dan semangat baru.
Najwa menunjukkan bahwa keberanian sejati adalah kemampuan untuk bangkit setelah jatuh, berkali-kali. Dalam setiap langkahnya, ia selalu percaya bahwa waktu adalah penyembuh terbaik. Ia menjalani hari-harinya dengan penuh kesabaran, memberikan ruang bagi dirinya sendiri untuk tumbuh dan belajar dari setiap pengalaman. Kesabarannya yang luar biasa menunjukkan bahwa seringkali, apa yang kita perlukan hanyalah waktu dan usaha untuk menemukan solusi atas permasalahan yang ada.
Selain ketangguhan dan kesabaran, Najwa juga menjadi simbol harapan. Dalam gelapnya malam, ia selalu percaya bahwa fajar pasti tiba. Harapan ini menjadi bahan bakar yang memotivasi dirinya untuk terus berjuang. Ia menunjukkan bahwa meskipun situasi tampak sulit, selalu ada secercah harapan yang bisa menjadi penyemangat untuk melanjutkan langkah. Harapan inilah yang tidak hanya menjadi pegangan baginya, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk orang tuanya. Dengan harapan, ia mampu membawa semangat baru yang menyinari keluarganya.
Kisah Najwa telah menginspirasi banyak orang yang menghadapi ujian hidup serupa. Ia membuktikan bahwa manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bertahan dan bangkit, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Dengan ketangguhan, kesabaran, dan harapan, ia tidak hanya mengatasi tantangan hidupnya, tetapi juga menjadi mercusuar bagi orang lain yang membutuhkan motivasi dan inspirasi.
Najwa adalah cerminan dari kita semua --- manusia yang berjuang di tengah badai kehidupan. Dari dirinya, kita belajar bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh warna, di mana setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh, setiap kesulitan adalah pelajaran untuk belajar, dan setiap harapan adalah cahaya untuk terus melangkah. Semoga kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian, dan selalu ada jalan bagi mereka yang percaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H