Mohon tunggu...
muhammad saddam
muhammad saddam Mohon Tunggu... Mahasiswa - 20.95.0198

Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengaruh Perubahan Iklim pada Politik Global

26 Januari 2022   11:10 Diperbarui: 26 Januari 2022   11:24 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apasih Perubahan Iklim itu? mungkin sebagian dari kalian sudah mengetahui apa itu Perubahan Iklim. Nah, Perubahan Iklim adalah suatu Perubahan yang terjadi kepada iklim. Mulai dari perubahan suhu, kelembapan udara, sampai dengan intensitas hujan. Nah Perubahan Iklim ini terjadi dikarenakan meningkatnya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan berbagai gas-gas lainnya di atmosfer dan akhirnya menyebabkan efek gas rumah kaca.

Efek gas rumah kaca sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahwa bumi ini memiliki efek layaknya rumah kaca tersebut, yang dimana panas dari matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Gas-gas yang tadi terperangkap di dalam atmosfer bumi ini seperti karbondioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terjebak di dalam atmosfer bumi.

Perubahan iklim berdampak kepada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi melainkan, juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir.

Di Indonesia sendiri, perubahan iklim membawa dampak buruk pada sektor keamanan pangan dan sektor perikanan. Akibat dari meningkatnya suhu bumi ini, Indonesia mengalami kekeringan yang akhirnya mengakibatkan gagal panen. Selain kekeringan, perubahan iklim juga mengubah arus laut yang akibatnya menurunkan kuantitas hasil tangkapan ikan.

Lalu, apakah Dampak Perubahan Iklim Terhadap Politik Global? Akhir-akhir ini, isu perubahan iklim menjadi perbincangan yang banyak menyita perhatian publik. Di Indonesia sendiri, perubahan iklim menjadi isu politis semenjak Luhut Panjahitan mengancam akan menarik mundur Indonesia dari Perjanjian Paris apabila Uni Eropa (UE) tetap memberlakukan larangan penggunaan minyak sawit sebagai renewable energy. Penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar dinilai memiliki potensi untuk merusak ekosistem lingkungan. Contoh lainnya adalah pada akhir 2019 lalu, Australia mengalami kebakaran hutan yang sangat dahsyat dalam waktu yang lama. Asap yang ditimbulkan sangat parah hingga mengakibatkan polusi di kota Sydney meningkat drastis, akibatnya banyak warga kota Sydney yang mengalami gangguan pernafasan khususnya orang tua. Kebakaran hutan ini menyebabkan warganegara Australia merasa kecewa dengan pemerintahan PM Scott Morrison yang dianggap lambat dalam penanganan bencana kebakaran ini.

Australia adalah salah satu negara penyumbang gas rumah kaca terbesar. Australia berkomitmen lewat Perjanjian Paris untuk menurunkan emisi sebesar 26-28% pada tahun 2030. Target penurunan emisi ini dianggap terlalu rendah mengingat bahwa pada tahun 2017, Australia tidak menunjukan progres yang signifikan dalam menurunkan kadar emisinya.

Atas dasar isu lingkungan ini terbentuklah Protokol Kyoto yang bertujuan untuk mengatur secara rinci sehubungan dengan emisi gas rumah kaca suatu negara dan dampaknya demi mencegah perubahan iklim yang berkelanjutan. Hampir semua negara ikut menandatangani Protokol Kyoto yang membuktikan bahwa antusiasme negara-negara dalam menangani Perubahan iklim sangatlah tinggi.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Isu perubahan iklim bukanlah isu yang bisa dianggap enteng. seperti dijelaskan mengenai dampak-dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim ini sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita menjaga stabilitas lingkungan kita agar kita dapat sedikit demi sedikit mengurangi dampak dari perubahan iklim. Dengan kita menanam pohon maka secara tidak langsung kita mengurangi dampak dari efek rumah kaca. Semakin banyak pohon, semakin sedikit karbondioksida dan semakin banyak oksigen.

References

Buleleng, D. L. (2019, Oktober 15). PERUBAHAN IKLIM (CLIMATE CHANGE). Retrieved from https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perubahan-iklim-climate-change-32.

Sustikarini, A. (2020). Politik Perubahan Iklim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun