Mohon tunggu...
Muhammad Farhan
Muhammad Farhan Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

Editor dan Videografer

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teknologi Hijau:solusi untuk menghadapi krisis iklim

5 Januari 2025   10:42 Diperbarui: 5 Januari 2025   10:42 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Krisis iklim yang kian memburuk menjadi masalah global yang tidak dapat dipecahkan. Fenomena pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca dari rumah tangga, khususnya karbon dioksida (CO2), telah mengakibatkan
perubahan iklim yang ekstrem, seperti kekeringan, kenaikan suhu, dan cuaca yang tidak responsif. Perubahan iklim ini tidak hanya memengaruhi lingkungan, tetapi juga memengaruhi kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan ekonomi. Akibatnya, upaya
untuk mengurangi dan beradaptasi dengan perubahan iklim menjadi sangat penting bagi setiap negara di dunia.Penerapan teknologi hijau merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi redaman perubahan iklim. Teknologi hijau terdiri dari
inovasi yang menggunakan sumber daya air secara efisien dan efektif, mengurangi polusi,dan mengurangi dampak buruk lingkungan. Berfokus pada pengembangan energi baru,ramah lingkungan, pengelolaan limbah, Bersamaan dengan pertanian bertanian, teknologiramah lingkungan di sektor industri juga dapat memberikan kontribusi nyata untukmengurangi krisis iklim.

Perubahan iklim terjadi akibat aktivitas manusia yang menghasilkan emisi GRK ke atmosfer. Emisi ini berasal dari berbagai sumber, seperti kendaraan bermotor, industri, dan produksi energi dari sumber bahan bakar fosil. Emisi GRK ini memicu efek rumah
kaca yang dapat meningkatkan suhu bumi secara global dan mempengaruhi iklim diseluruh dunia,dengan menggunakan Teknologi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi dampak negatif pada
lingkungan dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam. Teknologi hijau juga dirancang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan. 

Penggunaan teknologi hijau tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan banyak keuntungan bagi manusia. Beberapa keuntungan penggunaan
teknologi hijau antara lain:
1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Teknologi hijau dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti transportasi, pembangkit listrik, dan industri. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim
yang semakin merugikan lingkungan dan manusia.
2. Menghemat Energi Teknologi hijau dapat menghemat energi yang digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia, seperti pencahayaan, pemanas air, dan pendingin ruangan. Dengan mengurangi penggunaan energi, kita dapat mengurangi biaya
operasional dan membantu mengurangi dampak lingkungan.
3. Menjaga Kesehatan Penggunaan teknologi hijau dalam transportasi, arsitektur, dan produksi pangan dapat membantu menjaga kesehatan manusia. Hal ini karena teknologi hijau dapat mengurangi polusi udara dan air, serta memberikan pangan yang
lebih sehat

Teknologi hijau dapat memberikan manfaat dan keuntungan yang signifikan bagi sektor
pertanian. Berikut ini adalah beberapa manfaat dan keuntungan teknologi hijau di sektor
pertanian:
1.Meningkatkan Produktivitas Tanaman Penggunaan teknologi hijau seperti sistem irigasi tetes, pupuk organik, dan
insektisida nabati dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Sistem irigasi tetes membantu tanaman mendapatkan air yang cukup dan terdistribusi secara merata. Pupuk organik dapat memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang bagi tanaman,sehingga meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas tanaman. Insektisida nabatidapat membantu mengendalikan hama dan penyakit tanaman, sehingga mengurangi kerugian hasil pertanian.
2. Mengurangi Dampak Negatif terhadap Lingkungan .Teknologi hijau dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penggunaan air dan bahan kimia berlebih pada pertanian. Sistem irigasi tetes mengurangi penggunaan air hingga 50% dibandingkan dengan sistem irigasi konvensional.Pupukorganik mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengurangi dampak pencemaran air dan tanah. Insektisida nabati dan agen pengendali penyakit tanaman berbasis jamur dapat 

mengurangi penggunaan pestisida kimia dan mengurangi dampak negatif pada
lingkungan.
3. Meningkatkan Keberlanjutan Pertanian
Teknologi hijau dapat meningkatkan keberlanjutan pertanian dengan mengurang penggunaan sumber daya alam dan energi, serta mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil dan emisi gas rumah kaca. Penggunaan pupuk organik dan insektisida nabati dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas
tanaman.
4. Menghemat Biaya Produksi
Teknologi hijau dapat membantu petani menghemat biaya produksi. Sistem irigasi tetes dan penggunaan pupuk organik dapat mengurangi biaya air dan pupuk kimia. Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi biaya bahan bakar fosil.Penggunaan
insektisida nabati dapat mengurangi penggunaan bahan kimi dan meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas tanaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun