Selain itu, algoritma TikTok yang memprioritaskan konten "adiktif" memicu doomscrolling atau aktivitas terus-menerus menggulir konten tanpa sadar waktu berlalu. Kondisi ini memperburuk kesehatan mental pengguna, yang sering kali merasa terjebak dalam lingkaran stres.
Bagaimana Mengelola Penggunaan TikTok?
- Batasan Waktu: Terapkan batasan durasi harian untuk menggunakan TikTok, misalnya maksimal 1 jam sehari.
- Konsumsi Konten Positif: Pilih kreator yang menyajikan konten edukatif atau inspiratif untuk menghindari pengaruh negatif.
- Istirahat dari Media Sosial: Penelitian menunjukkan bahwa 76% pengguna merasa suasana hati mereka membaik setelah beristirahat dari media sosial.
Kesimpulan
TikTok adalah platform yang kuat untuk hiburan dan edukasi, tetapi penggunaannya yang tidak terkontrol dapat memengaruhi kesehatan mental, terutama pada generasi muda. Dengan memahami dampaknya dan mengambil langkah untuk membatasi penggunaan, anak muda dapat menikmati manfaat TikTok tanpa mengorbankan kesejahteraan mereka.
Sumber data:
- GoodStats (2024): Pengaruh TikTok pada Kesehatan Mental Remaja
- Patricia et al. (2024): Media Sosial dan Harga Diri Anak Muda
- Lumpkins Jail (2024): Cyberbullying dan TikTok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H