Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Setiawan
Muhammad Irfan Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki fokus dan minat yang tinggi dalam dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Konservasi serta Nilai Sosial dan Budaya pada Sistem Pasar Tradisional

23 Maret 2023   15:38 Diperbarui: 23 Maret 2023   15:41 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep Konservasi serta Nilai Sosial dan Budaya pada Sistem Pasar Tradisional

Muhammad Irfan Setiawan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang irfansetiawan0705@students.unnes.ac.id

Pendahuluan

Pasar merupakan kegiatan manusia yang didalamnya berisi berbagai perdagangan dan transaksi. Pasar tradisional menjual berbagai macam kebutuhan yang untuk pemenuhan kehidupan dalam sehari-hari, dari mulai bahan makanan, bahan elektronik, perhiasan dll. Bahan makanan yang dijual dapat berupa ikan, buah-buahan, sayur-sayuran, telur, daging, bahan elektronik seperti kipas angin. Pasar seperti ini masih banyak dijumpai diberbagai macam daerah di Indonesia dan menjadi pusat perekonomian sekaligus menjadi tempat yang penting bagi masyarakat setempat alasannya adalah karena  pasar merupakan tempat dimana bertemunya antara berbagai permintaan barang serta jasa, dan juga tampat bertemunya produsen, konsumen, serta distributor untuk memenuhi berbagai kebutuhan, pasar tradisional memiliki karakteristik yang khas yakni dengan didalamnya berlangsung secara langsung interaksi serta tawar menawar antara penjual dan pembeli ditempat.

Pada pasar tradisional memiliki sentuhan humanis yang menonjol yang didalamnya memiliki kedekatan antara penjual dan pembeli baik kedekatan personal ataupun kedekatan emosional, jenis pasar ini masih menggunakan sistem nilai yang masih terbilang tradisional dengan ciri khas suasananya yang ramai sehingga dalam pasar tradisional nilai-nilai yang ada dalam masyarakat lebih berkembang karena sistem sosial yang masih dipertahankan serta proses belanja yang interaktif antara penjual dan pembeli, selain itu jika dibandingkan dengan jenis pasar yang lain pasar tradisional menjual barang-barang yang terjangkau dikarenakan pasar tradisional tidak memerlukan biaya seperti biaya operasional dll.

Pembahasan

Aspek tawar menawar yang khas di Pasar Tradisional

Istilah tawar menawar biasannya sering dikenal dengan istilah tawar menawar dan masih dianggap sebagai sesuai yang wajar dilakukan jika penjual ingin membeli dipasar tradisional Dalam pasar tradisional dalam proses jual beli terdapat proses tawar menawar antara penjual dan pembeli, tentu saja hal ini menjadi salah satu yang menjadi ciri khas dari pasar tradisional. Namun dalam proses tawar menawar ini perlu ketrampilan yang khusus untuk menegosiasi tujuannya agar mendapatkan harga yang terbaik serta sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli, dengan adanya negosiasi ini tentunya dapat memungkinkan keduannya dapat saling menguntungkan dalam berinteraksi dipasar,

Proses dari tawar menawar meliputi serangkaian proses yang dimulai dengan calon pembeli melihat barang yang dijual lalu dengan calon pembeli melihat berbagai sisi dari barang yang dijual baik dari sisi kualitas barang yang dijual, maupun kondisi saat itu juga barang yang dijual, setelah calon pembeli melihat barang yang hendak dibeli, selanjutnya calon pembeli menawar harga, calon pembeli menawar harga dengan harga yang lebih rendah dari harga yang ditawarkan oleh penjual, dengan harga ini maka calon pembeli harus memiliki ketrampilan untuk negosiasi sehingga mencapai harga yang seharusnya, serta mencapai kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli, setelah melakukan serangkaian penawaran antara penjual dan calon pembeli maka akan mencapai kesepakatan harga, biasanya kesepakatan ini ada berupa harga yang lebih rendah dari harga yang ditawarkan oleh penjual diawal, lalu setelah melakukan kesepakatan bersama maka pembeli melakukan pembayaran kepada penjual serta menerima barang yang sudah dibayar.

Istilah tengkulak dalam perdagangan pada Pasar Tradisional

Dalam Pasar Tradisional istilah tengkulak dapat didefinisikan sebagai seseorang yang menjual barang atau sayuran dengan murah, dalam sistem Pasar Tradisional istilah tengkulak menjadi sistem kepercayaan antara satu penjual dengan dengan pembeli, dalam melakukan atau menjaga kepercayaan maka dapat dilakukan dengan (ngalap nyaur), ini merupakan sistem dalam menjaga kepercayaan yang dilakukan dengan menggunakan cara membayar pada keesokan harinya setelah sayur atau barang sudah laku terjual, istilah dapat dikatakan dengan pemutaran modal, lalu untuk keuntungan maka, seorang pedagang harus membayar penuh kepada tengkulak, jika sayuran atau barang yang dijual masih ada maka tetap saja pedagang masih harus membayar penuh kepada tengkulak, karena sifatnya yang masih menggunakan sistem tradisional biasanya tengkulak membuka toko pada saat pagi hari sebelum subuh, dengan sistem penjualan krajangan (isinya kiloan) dengan harga per keranjangnya dapat dijual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun