Mohon tunggu...
Muhammad DaffaAtha
Muhammad DaffaAtha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of University Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengelola Pertumbuhan Penduduk untuk Keberlanjutan

4 September 2024   22:21 Diperbarui: 4 September 2024   22:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat adalah tantangan terbesar yang
dihadapi oleh seluruh dunia saat ini. Meningkatnya jumlah dari penduduk itu sendiri
menyebabkan kebutuhan sumber daya alam seperti air, makanan, dan energi
menjadi meningkat. Hal ini menyebabkan tekanan signifikan terhadap sumber daya
yang terbatas dan lingkungan itu sendiri. Di beberapa negara berkembang,
pertumbuhan penduduk sering kali tidak diimbangi dengan layanan yang memadai
dan infrastruktur yang ada, sehingga dapat menyebabkan masalah ekonomi dan
sosial. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dikendali bisa
memperburuk masalah linkungan seperti polusi, deforestasi, dan emisi gas rumah
kaca.


Terdapat 2 faktor demografis dalam memahami dinamika penduduk negara
yaitu fertilitas dan mortalitas. Fertalitas berhubungan dengan tingkat kelahiran di
suatu populasi yang disebabkan oleh kebijakan keluarga berencana, tingkat
pendidikan, status ekonomi, dan akses terhadap layanan kesehatan reproduktif.
Sementara itu, mortalitas mengarah pada tingkat kematian dari suatu populasi yang
disebabkan oleh kualitas layanan kesehatan, prevalensi penyakit, kondisi
lingkungan. Ledakan penduduk terjadi karena tingkat kelahiran yang sangat tinggi
tanpa diimbangi oleh penurunan tingkat kematian, yang pada akhirnya mengacu
masalah ekonomi hingga lingkungan. Sebaliknya tingkat kelahiran yang rendah dan
tingkat kematian yang tinggi menyebabkan penurunan populasi dan penuaan
penduduk.


Dengan mengendalikan angka kelahiran saja tidak cukup untuk
meningkatkan kualitas hidup terhadap generasi yang akan datang. Sebab, masalah
pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat dilihat dari perkembangan penduduk
yang sangat tinggi. Tercatat bahwa, pada tahun 2010 sampai 2020 jumlah penduduk
Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa. Dalam hal ini, penambahan jumlah penduduk
dari tahun 2010 sampai 2020 adalah sebesar 32,56 juta jiwa. Namun demikian, jika
dibandingkan dengan tahun 2000 hingga 2010 rata rata kenaikan laju pertumbuhan
per 2010 mengalami penurunan sebesar 1,25 persen. Angka ini sedikit mengecil
jika di refleksikan pada tahun 2000-2010 yang mencapai kenaikan sebesar 1,49
persen.

Mengenai permasalah pertumbuhan penduduk, pentingnya untuk
mengedukasi kepada masyarakat sekitar. Fertilitas dan mortalitas dua aspek penting
dinamika kependudukan yang membutuhkan pendekatan untuk pengelolaanya.
Solusi yang dapat ditawarkan yaitu memperkuat program keluarga berencana dan
peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan. Program ini memberikan
edukasi mengenai kesehatan reproduksi yang sangat penting dalam membantu
setiap individu dan pasangan memilih keputusan yang tepat mengenai jumlah dan
jarak dari kelahiran anak. Edukasi yang diberikan mencakup informasi tentang
pentingnya perencanaan keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup.


Selain itu, Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan juga tidak
kalah penting untuk menurunkan angka kematian, terutama di daerah-daerah
terpencil. Ini bisa dicegah dengan memperluas jaringan yang dimiliki oleh fasilitas
kesehatan, meningkatkan jumlah tenaga medis, dan memastiakan layanan
kesehatan dasar dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Kesehatan ibu dan
anak menjadi menjadi fokus dari pemberian layanan dan kesehatan, Serta penangan
dari penyakit menular dan tidak menular menjadi fokus utama dari penyebab
kematian. Dengan menigkatnya kualitas layanan kesehatan, masyarakat bisa
menikmati hidup yang lebih sehat. Kedua solusi ini dapat membantu membuat
keseimbangan dalam pertumbuhan penduduk.

Pertumbuhan penduduk menyebabkan tekanan pada sumber daya alam
hingga masalah sosial dan ekonomi, terutama di negara berkembang. Faktor
demografis seperti fertilitas dan mortalitas sangat berpengaruh dengan fertilitas
yang dipengaruhi oleh kebijakan keluarga berencana, pendidikan, dan akses
layanan kesehatan reproduktif. Sementara mortalitas memengaruhi kualitas layanan
kesehatan, prevalensi penyakit, dan kondisi lingkungan.


Untuk mengatasi masalah ini, edukasi mengenai tentang perencanaan
keluarga dan peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan.
Program keluarga berencana yang efektif dan layanan kesehatan yang memadai
dapat menurunkan angka kelahiran dan kematian. Peningkatan akses dan kualitas
layanan kesehatan terutama di daerah terpencil juga dapat menurunkan angka
kematian dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dengan solusi ini, diharapkan
dapat menciptakan keseimbangan dalam pertumbuhan penduduk dan mendukung
pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan, serta menjaga kelestarian
lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun