Mohon tunggu...
Muhammad reva zaelani
Muhammad reva zaelani Mohon Tunggu... Lainnya - Tugas

Tugas reva

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tekad Kuat Menggapai Kesuksesan

20 April 2021   03:56 Diperbarui: 20 April 2021   03:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak kecil edi hartono memiliki ketertarikan dalam bidang olah raga. Salah satu cabang olah raga kesukaannya adalah bola voli.
Bersama dua temannya, Agus dan Sukma, Edi Hartono dan Kastolani muda berlatih dengan bola plastik dan net dari tali rafia yang diikat ke tembok. Hingga saat SMA timbullah keberanian dirinya untuk berlatih di lapangan voli betulan. 

Saat itu juga Edi Hartono muda sudah bergabung dengan Tim Kampung Kejawanan biarpun masih jadi cadangan. Menjadi yang paling muda di tim kampungnya, rupanya membawa keberkahan. Meskipun jadi cadangan, saat nongkrong di warung pinggir jalan, ia dihampiri oleh Yanto, pencari bakat dari Klub Voli Bank BTPN yang sedang mencari pemain voli yang benar-benar masih muda.

Asa menjulang, ia menyambut tawaran emas tersebut kendati harus pergi 130 km menuju Bandung. Di Bandung tersebut ia tinggal di asrama, dan mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya.Setiap setengah lima pagi Edi remaja sudah bangun, menunaikan solat subuh, lalu kemudian mengambil sepatu, dan berlari diseputar jalan kartoatmodjo Bandung

Semangat, tekad dan kerja kerasnya di ganjar dengan membela tim Cirebon di kejuaraan daerah Jawa Barat.Sering tampil dalam kompetisi -- kompetisi menjelang Pekan Olahraga Nasional namun kemudian akhirnya di coret karena dianggap masih terlalu muda, lagi-lagi tak menyurutkan semangatnya. 

Kendati demikian, bakatnya sudah mulai diendus tim nasional yunior.Pada tahun 1992 ia pun didapuk menjadi anggota tim nasional yunior untuk mengikuti kejuaraan tingkat Asean di Serawak, Malaysia dan kejuaraan tingkat Asia di Teheran, Iran. Hanya 2 tahun berselang, Edi Hartono pun naik pangkat menjadi anggota nasional tim senior voli Indonesia dan berpartisipasi pada kejuaraan Asia Pasifik di Fukuoka, Jepang
Edi Hartono, telah mencontohkan banyak hal akan makna sebuah proses menuju keberhasilan yang diawali dari hasrat berprestasi. Hasrat ini menjadi kunci dan jawaban dari setiap tantangan yang diberikan kepada kita. Hasrat inilah yang mampu memicu konsistensi semangat dia untuk terus meningkatkan kemampuan dengan berlatih.

Hasrat juga lah yang mampu membuatnya tetap bangkit dari setiap kegagalan.Edi hartono pernah berkata, bahwa suatu hari nanti ia ingin melatih dan membawa voli Indonesia bangkit kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun