Mohon tunggu...
Syukron Albusta
Syukron Albusta Mohon Tunggu... Wiraswasta - www.dokterspiritual.blogspot.com

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. _Pramoedya Ananta Toer_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membudidayakan Sedekah

21 Mei 2022   14:21 Diperbarui: 21 Mei 2022   14:40 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat masih kecil dahulu kita sering diajarkan oleh orang tua kita untuk memberikan jajanan ke teman sebaya saat belanja jajan ketoko. Itu bukan basa basi, sebuah pembiasaan untuk menumbuhkan karakter mulia dalam diri seseorang.

Waktu itu kita tidak akan tahu maksudnya, bahkan saya ketika masih kecil sempat rewel saat jajan saya mesti dibagikan keteman sebaya saya, hati saya dongkol, terkadang juga sempat nangis.

Konsep memberi adalah merelakan, tidak mengaharapkan apapun kecuali rida Allah. Puncaknya ketika manusia merelakan harta yang paling dicintainya, bisa saja harta atau pangkat, apalah yang paling disayanginya didunia.

Saya ingat seorang ustadz dalam kajiannya menyampaikan, bahwa sedekah itu tidak hanya teori tetapi harus dipraktekkan. Saya pikir juga begitu selagi masih teori saja maka tidak bermanfaat. 

Orang-orang miskin sekarang bukan karena kekurangan harta benda, terkadang mereka dilahirkan dalam kondisi kekurangan, artinya orang tua mereka mewariskan kemiskinan. Ini perlu dipahami dengan baik.

Padahal mewariskan kemiskinan tidak dibolehkan dalam agama Islam. Sebagai orang tua seharusnya mempersiapkan masa depan anak. Ini adalah kewajiban orang tua.

Lalu kemiskinan diwariskan oleh generasi miskin. wajar saja susah bangkit. Ini tantangan generasi kedepan, dan tanggung jawab bersama. Sambil kita budidayakan sedekah kepada mereka.

Budidaya ini sudah seharusnya terstruktur dan terkonsep, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari saja, namun untuk kehidupannya dimasa akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun