Mohon tunggu...
Muhammad ShofwanRasyid
Muhammad ShofwanRasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVYK

Manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Public Diplomacy Indonesia dengan Jepang Melalui Indonesia Film Festival

2 April 2023   07:49 Diperbarui: 2 April 2023   08:06 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Public diplomacy mengacu pada upaya pemerintah suatu negara atau aktor non-negara untuk mempromosikan kepentingan dan nilai-nilai negara mereka kepada khalayak asing. Ini melibatkan penggunaan berbagai bentuk komunikasi, seperti acara budaya, media, dan pendidikan, untuk terlibat dan mempengaruhi publik asing. Tujuan public diplomacy adalah untuk menciptakan citra negara dan rakyatnya yang baik di mata publik asing, yang dapat meningkatkan pemahaman, kepercayaan, dan kerja sama antar negara.

Negara-negara menggunakan public diplomacy sebagai salah satu instrumen dari sekian banyak cara untuk membangun citra dan reputasi yang baik, tidak terkecuali Indonesia. Bentuk public diplomacy yang digunakan Indonesia sangat beragam seperti Diplomasi Ekonomi dimana Indonesia menggunakan diplomasi ekonomi untuk meningkatkan hubungan ekonominya dengan negara lain atau Diplomasi Budaya yang  mempromosikan kekayaan budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan, antara lain pertunjukan budaya, pameran seni, dan festival makanan.

Kedutaan besar Indonesia mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik dan mengembangkan kemitraan dengan bisnis asing untuk menciptakan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan juga menyelenggarakan acara budaya untuk menampilkan warisan dan tradisi negara, dan salah satu program tersebut bernama Indonesia Film Festival.

Indonesia Film Festival adalah acara tahunan yang menampilkan dan merayakan film-film terbaik Indonesia. Ini adalah platform bagi pembuat film Indonesia untuk menampilkan karya mereka dan bagi penonton untuk menemukan dan menghargai keragaman dan kekayaan perfilman Indonesia. Biasanya festival diadakan di Indonesia, namun ada juga beberapa edisi internasional yang diadakan di negara lain untuk mempromosikan sinema Indonesia ke khalayak yang lebih luas. Festival ini memberikan kesempatan bagi pembuat film, profesional industri, dan penggemar film untuk berkumpul merayakan dan mengapresiasi seni perfilman.

Kaum muda-mudi Jepang menjadi salah satu target public diplomacy melalui Indonesia Film Festival yang diselenggarakan oleh kedutaan besar Indonesia. Program ini merupakan kerja sama antara KBRI Jepang, Japan Foundation, dan Badan Pengembangan Film Nasional Indonesia. Festival yang diadakan sejak tahun 2005 ini sukses mempromosikan budaya dan perfilman Indonesia di Jepang.

Melalui Festival Film Indonesia, film-film Indonesia diputar di berbagai kota di Jepang. Festival ini memberikan kesempatan bagi penonton Jepang untuk merasakan budaya Indonesia dan belajar lebih banyak tentang negara tersebut. Film-film yang dipamerkan di festival tersebut mencakup berbagai genre dan tema, mulai dari drama sejarah hingga komedi kontemporer.

Festival ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk menampilkan film-film Indonesia, tetapi juga untuk mempromosikan budaya, sejarah, dan tradisi negara. Ada acara dan kegiatan budaya yang mengiringi pemutaran film, termasuk pertunjukan tari tradisional dan demonstrasi kuliner. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi penonton Jepang untuk terlibat dengan budaya Indonesia dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang negara tersebut.

Jepang memberikan tanggapan positif atas upaya diplomasi publik Indonesia melalui Festival Film Indonesia. Festival ini diterima dengan baik oleh penonton Jepang, dengan kehadiran yang terus meningkat setiap tahun. Pemerintah Jepang juga menyadari pentingnya festival ini dalam mempromosikan pemahaman budaya dan mempererat hubungan antara kedua negara. Acara ini didukung oleh pemerintah Jepang, yang telah menyediakan dana untuk festival dan kegiatan terkaitnya.

Selain mendapat tanggapan positif dari pemerintah Jepang, festival ini juga mendapat tanggapan positif dari media Jepang. Festival ini telah ditampilkan di berbagai surat kabar, majalah, dan publikasi online Jepang, yang memuji signifikansi budaya acara tersebut dan kualitas film yang ditampilkan. Festival ini telah diadakan setiap tahun sejak 2005, dan setiap tahunnya menarik penonton yang terus bertambah. Menurut Kedutaan Besar Indonesia di Jepang, pada tahun 2019 festival ini dihadiri lebih dari 8.000 peserta di beberapa kota di Jepang. Angka kehadiran ini menunjukkan bahwa festival tersebut telah diterima dengan baik oleh penonton Jepang.

Dari sekian banyak film yang ditayangkan dalam program Indonesia Film Festival ada beberapa film yang menerima respon yang luar biasa dari masyarakat Jepang seperti "Filosofi Kopi" Film drama yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini bercerita tentang dua orang sahabat yang menjalankan kedai kopi bersama di Jakarta. Film ini dirilis di Jepang pada tahun 2016 dan mendapat pujian atas penggambaran budaya Indonesia dan memberikan kesan yang 'Relateable' bagi kaum pemuda jepang.

Ada juga "Keluarga Cemara" - Film drama yang disutradarai oleh Yandy Laurens ini bercerita tentang sebuah keluarga yang harus beradaptasi dengan kehidupan di desa kecil setelah kehilangan rumahnya di Jakarta. Film ini dirilis di Jepang pada tahun 2019 dan mendapat ulasan positif untuk kisahnya yang mengharukan dan penggambaran kehidupan desa di Indonesia dan bahkan menginspirasi seri novel baru di Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun