Peran-peran tersebut akan berjalan ketika dalam diri generasi millenial telah tertanam karakter mulia toleran dan keprihatinan terhadap maraknya kasus perpecahan ataupun pertikaian di masyarakat. Ketika karakter mulia toleran tersebut telah tertanam dalam diri pemuda maka dorongan untuk mempersatukan bangsa Indonesia akan terus digalakkan dan generasi millenial sebagai unsur terpenting di dalamnya.
Generasi millenial sering dijadikan target utama oleh para kelompok radikal dalam penyebaran paham radikal karena generasi millenial selama ini mudah sekali untuk dihasut. Namun generasi millenial sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang nyaman, aman dan kondusif di tengah  perbedaan yang muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Bangsa ini membutuhkan peran generasi millenial sebagai pemersatu keberagaman agama di Indonesia.
Jangan sampai terjadi di Indonesia, radikalisme atas nama agama seperti yang terjadi di Timur Tengah yang dilakukan oleh ideologi radikal yang kemudian meluas pengaruhnya ke seluruh dunia. Radikalisme bukanlah ajaran agama, karena itu kita harus menolak segala bentuk radikalisme, karena agama itu merangkul bukan memukul, membina dengan hati bukan menghina dan mencaci maki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H