Taman Nasional Ujung Kulon adalah cagar alam yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, Indonesia. Didirikan pada tahun 1980, taman ini merupakan salah satu kawasan konservasi terbesar di Indonesia, melindungi ekosistem hutan hujan tropis, pantai berpasir putih, dan keanekaragaman hayati yang kaya.
Salah satu daya tarik utama Taman Nasional Ujung Kulon adalah sebagai habitat terakhir bagi badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), yang merupakan spesies yang sangat langka dan terancam punah. Diperkirakan hanya ada sekitar 60 hingga 70 individu badak Jawa yang tersisa di alam liar, dan sebagian besar dari mereka berada di taman ini. Upaya konservasi yang ketat dilakukan untuk melindungi badak Jawa dari perburuan ilegal dan kerusakan habitat.
Selain badak Jawa, taman ini juga menjadi rumah bagi berbagai spesies satwa liar lainnya, termasuk kucing hutan Jawa, lutung, rusa, dan burung langka seperti burung rangkong dan elang Jawa. Di perairan sekitar taman, terdapat keanekaragaman hayati bawah laut yang menakjubkan, termasuk terumbu karang yang indah dan beragam jenis ikan.
Selain kekayaan hayati, Taman Nasional Ujung Kulon juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting. Di dalamnya terdapat situs-situs bersejarah seperti Benteng Speelwijk dan situs Cagar Budaya Purbakala Sanghiyang Tapak. Para pengunjung dapat menikmati keindahan alam taman ini melalui berbagai kegiatan seperti trekking, snorkeling, diving, dan menikmati panorama pantai yang memukau.
Dengan keunikan ekosistemnya dan kehadiran badak Jawa yang langka, Taman Nasional Ujung Kulon menjadi tujuan wisata yang menarik bagi pecinta alam dan penggemar ekowisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H