Karya: Muhammad Khadafi & Oktomario Situmeang (200706032 & 200706036
Dalam Khazanah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia berhasil menemukan cara yang lebih luas dalam bersosialisasi, yaitu dengan adanya media sosial. Namun, menjalarnya media sosial dalam kehidupan manusia menciptakan sebuah “sesuatu” yang ambivalen, yakni Metaverse. Hal ini merupakan kegagalan manusia dalam bersosial. Alasan jelas, selama ratusan ribu tahun, Manusia—Homo Sapiens—sudah mengenali “Sosial dan “komunikasi” secara hebat,
tetapi setelah munculnya media sosial dan metaverse, rencana Manunggalkan Manusia dengan Jaringan maya menyebabkan manusia gagal dalam berkomunikasi dan bersosial secara nyata. Hal ini, diperparah dengan sifat egoisme dan individualitas manusia masa kini dan social distancing selama periode pandemi yang mengakibatkan menimbulkan gejala Anti-Sosial di masyarakat. Hal ini, membuat Manusia Modern
secara hakikatnya mengalami kemunduran dalam berinteraksi dan berkomunikasi seiring dengan perkembangan zaman.Menurut Yuval Noah Harari dalam buku “Sapiens” mengatakan, anak dari Homo Sapiens yang baginya terlahir “Prematur” menyebabkan Homo Sapiens cilik harus membutuhkan Orang tua untuk mendapatkan makanan dan minuman. Hal ini, menciptakan suatu tatanan pertama dalam kehidupan manusia, yaitu
“Keluarga” dan “Sosial”. Dari pendapat tersebut dapat kita maknai bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang harus senantiasa bersosialisasi dan membutuhkan manusia lain yang disebut sebagai Zoon Politicon yang artinya "hewan berpikir " sosialisasi dimulai dari dalam keluarga yang kemudian dilanjutkan dengan pengenalan lingkungan sekitar, seiring dengan perkembangan zaman
dan kemunculan globalisasi membuat manusia semakin mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi hal ini menyebabkan semakin besarnya ketergantungan terhadap media sosial khususnya :Whatsapp, Instagram, Tiktok, Facebook, dll.
Saat ini keberadaan media sosial menjadi salah satu faktor yang mendorong meningkatnya sikap individualisme dan egoisme dalam lingkungan masyarakat, Penggunaan media sosial telah merambah hampir terhadap semua lapisan dan golongan seperti :pejabat publik, masyarakat biasa, pengusaha, dll.
Media sosial memungkinkan para penggunanya untuk bebas berekspresi dan memunculkan sifat kreativitas yang mampu membawa keuntungan. Namun, seringkali terjadi penyalahgunaan dalam media sosial seperti penyebaran konten -konten negatif yang mengandung unsur pornografi, SARA, kekerasan, dll. Bahkan media sosial juga telah digunakan sebagai sarana dalam melakukan
tindakan kriminalitas seperti penipuan, Judi online dan pencemaran nama baik.
perkembangan teknologi dan Informasi yang begitu pesat saat ini memungkinkan masyarakat untuk memiliki pengalaman yang bersifat virtual dan unik,
hal ini karena adanya kemudahan yang diberikan dalam melakukan aktivitas dan setiap orang dapat bertemu tanpa adanya batasan jarak ruang dan waktu didalam sebuah ruang virtual, hal ini memungkinkan para penggunanya untuk memperoleh berbagai informasi dan secara tidak langsung dapat mengubah pola pikir penggunanya yang mengarah kepada masyarakat yang Anti Sosial.