Mohon tunggu...
muhammad343432 nawa
muhammad343432 nawa Mohon Tunggu... -

Progress

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cita-cita sebagai Impian Masa Depan

13 September 2011   06:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa demi masa yang telah menjadi target tujuan manusia, sebagai perjuangan dari berbagai rintangan-rintangan yang harus di perangi. Dari beberapa manusia yang maju atau orang yang sukses dalam berbagai bidangnya; baik dalam bidang disiplin dalam keilmuan maupun disiplin dalam skil, yaitu keahlian yang dimilikinya telah di perjuangkan secara terus menrus dengan ditekuni.

Manusia pada umumnya telah mempunyai bakat, namun bakat itu tidak akan muncul jika kita tidak mengetahui apa yang ada pada potensi kita, dan apa yang paling senang dilakukan oleh kita. Maka kita pikirkan dan kita amati. bahwa, ternyata apa yang sudah saya lakukan telah bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Kita renungkan dengan berfikir untuk disadari bahwa kita memiliki kemampuan yang bisa dikembangkan.

Perhatikanlah bakat anda dengan disadari bahwa anda mempunyai kelebihanya dalam bidang apa? Tidak mungkin seseorang tidak memiliki kelebihan. Saya pernah mendengar lewat bacaan, tapi saya lupa itu dari hadits atau pepatah, yang berbunyi; Barangsaipa mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhan-Nya. Nah…makanya anda harus mengenali diri anda sendiri dan jadilah diri anda sendiri yang mempunyai ide, inisiatif, kreatif dan inovatif dengan karakter yang khas memilki cirri tersendiri. Jangan imitasi, mudah meniru tidak ada pendirian.

Mari kita berfikir dengan positif dengan penuh optiimis, bahwa hidup kita telah mempunyai banyak arti dalam kehidupan di dunia ini. Hidup kita selalu diniati dengan beribadah dan mengharapkan penuh dengan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa.

kita hidup harus pasrah dan tawakal yaitu segala perbuatan amal yang dilakukan seperti niat yang tulus dan tanpa pamrih. Bahwa melakukan semua kebaikan hanya karena Tuhan Yang Maha Esa.

Wallahu’alam

Salam

Indonesia,13 September 2011

Muhammad Nawawi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun